Suara.com - Keluhan vertigo disertai nyeri kepala dan terjadi mendadak bisa dikaitkan dengan penyakit yang mengarah kepada gejala awal stroke. Hal itu dinyatakan dokter spesialis saraf (neurologi) RS Cipto Mangunkusumo, dr. Dinda Dafiri Sp.N(K).
"Jadi ada keluhan berputar, ada keluhan kepala berdenyut, terasa berat kemudian kalau ada gejala lain biasanya berputar, merasa mual atau muntah," ucap Dinda, Rabu (8/11/2023).
Menurut Dinda, gejala lain seperti pandangan menjadi buram atau berganda, ada rasa kebas di sekitar wajah atau mulut, kelemahan dan kesemutan di satu sisi dan mata bergerak sendiri, dikategorikan gejala vertigo yang mengarah stroke karena menyerang otak dan terjadi mendadak.
Dokter lulusan Universitas Indonesia ini menjelaskan vertigo bukanlah suatu penyakit namun suatu gejala yang bisa mengarah pada penyakit lain.
Vertigo adalah sensasi yang salah dan adanya perasaan ruangan berputar padahal tidak sedang dalam keadaan bergerak.
Vertigo seringkali menyerang saraf keseimbangan di dalam telinga tengah yang masih dikategorikan jinak, sampai pusat otak baik otak besar maupun batang otak yang menjadi gejala stroke.
Jika mengalami serangan vertigo hebat di rumah, Dinda menyarankan untuk tetap duduk atau berbaring. Jika rasa pusing terasa lebih hebat, disarankan untuk membuka mata dan melihat fokus ke satu titik agar sensasi berputar lebih singkat.
"Posisinya jangan bergerak sampai keluhan berputarnya ada perbaikan, kalau nggak perbaikan dalam satu hari dan bolak balik timbul disarankan ke dokter," ucap Dinda.
Dinda mengatakan vertigo bukan suatu penyakit yang bisa hilang atau sembuh dengan mengonsumsi obat. Jika keluhan vertigo terjadi terus menerus, ia menyarankan segera ke dokter spesialis saraf untuk diketahui lebih lanjut penyebab vertigo.
Jika vertigo dengan masalah di saraf keseimbangan di telinga, akan ada terapi khusus yaitu dengan gerakan. Pasien akan diberikan gerakan terapi memutar benda di atas kepala.
Pasien juga bisa melakukan terapi di rumah dengan mencari gerakan yang ada di internet dan dilakukan tiga kali sehari masing-masing lima kali gerakan. Terapi ini rutin dilakukan selama dua minggu meskipun sudah tidak ada keluhan dengan tujuan tubuh bisa beradaptasi terhadap sensasi berputar.
"Kalau vertigo sifatnya berulang disarankan ke dokter ditentukan vertigonya dari penyakit apa, dan tata laksana dan terapinya sesuai dengan keluhannya. Kalau berulang terus satu hari tiga kali bisa jadi stroke," ucap Dinda.
Konsumsi makanan sehat dan hindari konsumsi gula, garam dan lemak yang berlebihan jika vertigo yang dialami merupakan gejala stroke. (Antara)
Berita Terkait
-
Dunia Tiba-Tiba Berputar? Ini 5 Langkah Pertolongan Pertama Mengatasi Serangan Vertigo
-
Japan Open 2025: Gregoria Mariska Semringah Bisa Kembali Tanding Pasca Vertigo
-
Vakum karena Vertigo, Gregoria Mariska Berharap Comeback di Japan Open 2025
-
Kurangi Risiko Kecacatan akibat Stroke dengan Penanganan dalam 4,5 Jam Pertama
-
Apa Perbedaan Migrain dan Vertigo? Ini Penjelasan Dokter Saraf!
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!