Suara.com - Pengapuran sendi lutut atau osteoarthritis bisa sangat mengganggu lansia saat beraktivitas, khususnya yang sudah mengalami osteoporosis. Tapi tahu nggak sih, operasi penggantian lutut bisa jadi solusi loh. Tapi sayang banyak mitosnya, memang apa saja?
Osteoarthritis adalah kondisi saat tulang rawan mengalami kerusakan, padahal tulang ini punya fungsi vital yaitu melindungi bagian ujung tulang keras. Ketika sendi tulang rawan mulai menipis bisa menyebabkan gesekan yang menimbulkan nyeri, otot di sekitar sendi melemah, bahkan ada suara gesekan saat sendi digerakkan.
Konsultan Orthopaedic, Hip & Knee Surgeon ALTY Orthopaedic Hospital Kuala Lumpur Prof. Azhar M. Merican menjelaskan operasi penggantian lutut terdiri dari dua jenis atau metode. Pertama, penggantian sendi lutut total atau total knee replacement (TKR) dan kedua penggantian lutut parsial yang juga dikenal dengan unicompartmental atau artroplasti.
"Kedua metode ini dilakukan melalui operasi bedah, yaitu mengganti tulang rawan yang rusak dengan alternatif metal atau plastik, sehingga bisa masuk kategori implan," papar Prof. Azhar melalui keterangannya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Jika sudah dilakukan, kedua metode penggantian lutut ini bisa membebaskan penderitaan pasien osteoarthritis dari kondisi obat pereda nyeri saat berjalan, mengembalikan fungsi sendi di usia senja sehingga tidak perlu lagi berjalan dengan tongkat, hingga meningkatkan kualitas hidup pasien.
Tapi sayangnya, di Indonesia masih banyak masyarakat yang salah paham terhadap operasi penggantian lutut, dan efeknya menimbulkan ketakutan tersendiri. Berikut ini rangkuman mitos pergantian lutut yang perlu diketahui berdasarkan penjelasan Prof. Azhar:
1. Tulang dan Lutut Dipotong
Dokter yang berpraktik di Kuala Lumpur Malaysia itu menjelaskan banyak orang mengira tindakan operasi penggantian lutut, berarti tulang betis dan paha pasien akan dipotong lalu diambil lututnya dan digantikan dengan metal seperti robot.
"Padahal tidak begitu kita hanya melakukan tindakan selaiknya membuka tutup botol di antara penyambung tulang. Jadi tulang rawan di lutut itu itu kita kikis habis dan digantikan dengan metal, sehingga tidak lagi nyeri dan bisa beraktivitas seperti sedia kala," jelas Prof. Azhar.
Baca Juga: Tanpa Disadari 4 Kebiasaan ini Memicu Osteoporosis
2. Harus Dibongkar Pasang
Lantaran anggapan lutut diganti dengan benda seperti metal atau plastik, banyak orang salah paham benda tersebut sesekali harus dikeluarkan dan diganti.
Padahal kata dokter yang juga President of Malaysian Orthopaedic Association 2019 itu, metal yang digunakan sebagai implan di antara sendi lutut ini bisa bertahan hingga 20 tahun.
"Maksud bertahan ini bukan berarti 20 tahun akan diganti, tapi hanya dicek ulang apakah masih berfungsi dengan baik. Tapi selama itu sebagian besar pasien tidak mengeluhkan masalah berarti," kata dokter yang ahli di bidang orthopaedic trauma surgery itu.
3. Dilakukan Melalui Operasi Besar
Akibat kesalahpahaman, operasi penggantian lutut berarti memotong dan membuang lutut digantikan dengan sendi robot, hasilnya banyak orang menganggap tindakan ini merupakan operasi besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat