Suara.com - Ibu hamil harus ekstra menjaga kesehatannya karena tidak hanya dirinya sendiri yang perlu sehat, tapi juga janin dalam kandungannya. Untuk itu, ada kondisi tertentu yang perlu diketahui ibu hamil sebagai suatu tanda bahaya, sehingga harus periksakan diri ke dokter.
Dokter spesialis kandungan dr. Novan Satya Pamungkas, Sp.OG., mengatakan, bila mengalami tanda bahaya tersebut, tapi ibu terlambat mendapatkan penanganan medis, bisa jadi membahayakan kesehatannya juga keselamatan janinnya. Untuk itu, ada tanda-tanda bahaya pada ibu hamil yang sebaiknya diketahui.
"Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil, kalau demam lebih dar 38,5 derajat dan lebih dari 24 jam, itu harus segera kontrol. Kalau ada keluhan pusing, pandangan kabur, itu kaitannya dengan preeklamsia," jelas dokter Novan dalam diskusi media bersama Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) di Jakarta beberapa waktu lalu.
Preeklamsia merupakan kondiai tekanan darah tinggi saat hamil disertai dengan adanya kebocoran protein lewat urine. Bila ibu hamil mengalami preeklamsia, dokter Novan mengatakan, bisa sampai menyebabkan kejang.
Selain itu, tanda bahaya lainnya juga bila ibu mengalami bengkak disekujur tubuh. Apabila bengkak hanya terjadi pada kaki, dokter Novan mengatakan bahwa kondisi tersebut masih dianggap normal. Akibat terjadi penumpukan cairan pada organ yang jauh dari jantung.
"Bengkak seluruh tubuh, jadi kaki, tangan, kelopak mata semua bengkak," imbuhnya.
Tanda bahaya berikutnya, bila jantung berdebar terlalu cepat, mudah lelah, hingga merasa sesak walaupun dalam kondisi istirahat. Kondisi itu, kata dokter Novan, bisa jadi karena ada masalah jantung pada ibu. Kemudian, bila ada pendarahan dari vagina, keluar air seperti ngompol, itu juga tanda bahaya dan harus segera ke dokter.
Ibu hamil memang debaiknya rutin lakukan kontrol ke dokter selama hamil. Dokter Novan menyarankan, paling tidak lakukan pemeriksaan sebanyak 4 kali selama hamil. Yakni, pada trisemeter pertama ketika usia janin 12 minggu. Kemudian trisemester kedua pada 14-26 minggu. Kemudian antara minggu ke 28 sampai 32. Dan selanjutnya menjelang persalinan.
"Dan seharusnya pemeriksaan dilakukan komprehensif. Jadi tidak bisa hanya USG, tapi pemeriksaan mendalam, detail, ditanya riwayat kehamilannya," pungkasnya.
Baca Juga: Perempuan Skoliosis Sering Sakit Pinggang, Aman Gak Sih untuk Hamil?
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak