Suara.com - Riset terbaru Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menunjukan penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) ampuh turunkan kasus kegemukan (overweight) dan obesitas hingga 10 tahun mendatang.
Chief Policy and Research CISDI, Olivia Herlinda mengatakan pemberian cukai MBDK minimal 20 persen berpotensi menurunkan peluang konsumsi minuman kemasan manis, dan asupan gula harian 5,4 gram pada lelaki dan 4,09 gram pada perempuan.
Dengan menurunkan konsumsi gula ini, kata Olivia, efeknya mampu mencegah 253 ribu kasus gemukan dan 502 ribu obesitas dalam 10 tahun mendatang. Tapi kondisi ini bisa terjadi sebaliknya, jika cukai minuman manis kemasan tidak segera terealisasi, bisa memicu 8,9 juta kasus diabetes melitus tipe 2 di 2033 mendatang.
“Namun, apabila cukai MBDK diterapkan mulai 2024, kasus baru diabetes melitus tipe 2 diproyeksikan menurun signifikan menjadi 5.854.125 kasus. Artinya, sebanyak 3.095.643 kasus baru kumulatif dapat dicegah dalam satu dekade,” ungkap Olivia di Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2024).
Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh akibat resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak berfungsi maksimal.
Health Economics Research Associate CISDI, Muhammad Zulfiqar Firdaus berharap cukai minuman manis kemasan segera diberlakukan di 2024. Hal ini sesuai dengan riset yang mensimulasikan risiko dan peluang jika dimulai dan tidak dimulai tahun ini.
"Jadi memang kita targetnya tahun ini, sesuai dengan penelitian kita, jika semakin lama semakin besar juga risiko dan menurunkan peluang penurunan penyakit tidak menular di Indonesia," kata Zulfiqar.
Hal ini dibenarkan Olivia yang juga memaparkan hasil riset menunjukan ada potensi penurunan jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 setiap tahunnya.
“Apabila cukai diterapkan mulai 2024, jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 diperkirakan turun setiap tahun dan dapat mencegah potensi 455.310 kasus kematian kumulatif akibat penyakit tersebut dalam satu dasawarsa ke depan,” jelas Olivia.
Baca Juga: Indonesia Darurat Diabetes, Cukai Minuman Manis dalam Kemasan Harus Diterapkan
Adapun riset dilakukan, berdasarkan riset sejenis seputar cukai minuman manis kemasan di berbagai negara dunia yang sudah lebih lama menerapkannya di Thailand, Vietnam, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Meksiko, Australia.
Riset CISDI ini juga dilakukan dengan cara menghitung perubahan harga produk minuman manis kemasan, dan disimulasikan cukai MBDK. Ditemukan kenaikan harga sebesar 20 persen kenaikan harga minuman manis kemasan menurunkan konsumsinya sebesar 17,5 persen.
Adapun kategori MBDK berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) 2018, mencakup 3 kategori sebagai berikut:
- Minuman manis yang mencakup sirup, teh manis kemasan, dan minuman manis non karbonasi lainnya.
- Soft Drink dan minuman berkarbonasi.
- Minuman berenergi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!