Suara.com - Partai PPP dan PSI dipastikan gagal masuk ke parlemen di Pemilu 2024. Fakta ini juga mengungkap kenyataan banyaknya caleg gagal duduk di kursi parlemen. Hasilnya, tidak sedikit ditemukan para caleg ini yang mengalami stres hingga depresi.
Ketua Tim Peneliti dan Inisiator Kaukus, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, mengatakan bahwa banyaknya caleg stres dan depresi karena gagal terpilih tidak lepas dari tingginya ekspektasi dan harapan di Pemilu 2024.
Kata Dr. Ray, kondisi ini disebabkan tidak hanya karena uang habis untuk kampanye, tapi karena caleg tersebut tidak memiliki kemampuan menyelesaikan masalah saat mental tertekan atau coping stres yang baik.
"Karena bukan soal kehilangan apa dan berapa. Tapi soal ketidakmampuan seseorang, terutama dalam hal ini caleg, untuk copping with expectation and reality, karena begitu dia siap maju sebagai caleg pasti ada ekspektasi, yaitu ekspektasi untuk terpilih, untuk menjadi bagian komunitas dan sebagainya," ujar Dr. Ray kepada suara.com beberapa waktu lalu.
Adapun mental caleg bisa tertekan karena adanya letupan emosi yang cukup berat karena ekspektasi tinggi tapi tidak terpilih. Jika tekanan ini tidak bisa diatasi dengan coping stres yang baik, maka memicu anxiety (kecemasan) hingga depresi.
"Ketika ekspektasi tidak sesuai realitas, seperti misalnya kalah, maka pasti akan ada letupan emosi. Kalau tekanan terlalu berat, pasti akan lebih tidak terkendali. Ini anxiety dan depresi akan langsung muncul," jelasnya.
"Lalu anxiety dan depresi ini pintu awal untuk menjadi kondisi lebih berat, mulai dari self harm (menyakiti diri sendiri) sampai suicide atau bunuh diri," lanjutnya.
Kata Dr. Ray, jika kondisi ini terjadi, maka akan memicu keributan di masyarakat, sehingga penting mengetahui cara mencegah stres pada caleg, yang bisa dilakukan keluarga maupun lingkungan sekitar dengan beberapa langkah berikut ini:
1. Ajak konseling ke pakar atau ahli
Baca Juga: Emosi Kalah, Caleg Subang Nyalakan Petasan dan Bongkar Jalan, Dedi Mulyadi Turun Tangan
Menurut dokter yang juga Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) MKK FKUI itu, caleg gagal yang berisiko stres sudah tidak lagi membutuhkan tahap pencegahan normatif, tapi langsung diarahkan untuk konseling dengan ahlinya.
"Jadi kita jangan lagi bicara soal mencegah internalisasi diri, sepertinya sudah terlambat. Nomor satu langsung skrining, langsung assessment, langsung menuju ke profesional psikolog maupun ahli kesehatan jiwa dan psikiater," ujar Dr. Ray.
2. Arahkan kembali ke realita
Meksi tidak seperti di Filipina maupun Amerika Serikat yang didampingi pemerintah, namun penting untuk caleg gagal ini mendapat pendampingan usai pemilu selesai digelar untuk mencegah tekanan mental berlebih yang dialami.
"Baik mereka ada gejala maupun tidak ada sama sekali, pendampingan itu bagian dari tips untuk mencegah," jelasnya.
3. Bersihkan semua konten politik
Tag
Berita Terkait
-
Kelakuan Tak Lazim Caleg Stres Kalah Pemilu: Bolak-balik Naik Kereta Bogor-Jakarta, Berjam-jam Duduk Di Taman Topi
-
Takut Cedera Lakukan Pijat Langsung, Begini Cara Musisi Iskandar Widjaja Lakukan Relaksasi Tubuh Untuk Hindari Stres
-
Ada Adik Ahok Hingga Nama Menpora, 9 Caleg Terkenal Ini Gagal Ke Senayan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia