Suara.com - Saat bulan Ramadan umat islam di Indonesia tidak makan dan minum lebih dari 12 jam. Alhasil tidak sedikit yang bingung cara jadwal makan saat puasa. Kira-kira berapa kali sehari ya?
Dalam acara Takjil Gratis in Friday atau TGIF Suara.com terdapat sesi talkshow yang secara khusus didampingi CEO dan Co-founder Eathink, Jaqualine Wijaya sebagai moderator dan langsung mendatangkan Ahli Gizi, Dwikani Oklita Anggiruling, S.Gz yang membahas seputar gaya hidup sehat di bulan Ramadan.
Nutritionist Dwikani mengingatkan meski waktu makan umat islam saat berpuasa cenderung lebih pendek, namun kata dia, penting untuk tetap memastikan waktu makan 5 kali sehari.
"Jadi saat puasa Ramadan, sebetulnya tidak ada yang berbeda ketika puasa dan tidak puasa, gizi dan nutrisi hariannya harus sama-sama dipenuhi, jadi harus pas atur makannya," ujar Dwikani di Aula Kompleks Perguruan Muhammadiyah Rawamangun, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024).
Adapun rincian 5 kali makan terdiri dari 3 waktu makan utama dan 2 waktu makan selingan sepetri snack atau camilan. Pembagiannya dibuka dengan mengonsumsi camilan di waktu buka puasa.
"Camilan buka puasa ini memiliki kontribusi 10 hingga 15 persen. Jadi setelah itu salat dulu baru makan utama pertama yang berkontribusi 25 hingga 35 persen," ujar Dwikani.
Setelah makan utama pertama, Dosen Gizi di STIKes Bogor Husada itu mengingatkan untuk salat tarawih untuk membakar kalori, dan akan memberikan kembali efek lapar. Setelah salat tarawih inilah bisa dilanjutkan waktu makan utama kedua.
"Tarawih itu kan membakar kalori juga, ketika sudah tarawih laper makan lagi, diusahakan tidak makan berat," jelasnya.
Ahli gizi yang juga Fasilitator Sahabat Gizi itu menambahkan waktu makan utama ketiga yaitu di waktu sahur. Ia menyarankan tidak terlalu mepet dengan azan subuh, ini karena setelah sahur menyantap makanan utama bisa ditutup dengan camilan.
Baca Juga: Takjil Gratis in Friday: Berbagi Bersama dengan Sekolah Muhammadiyah Rawamangun
"Jelang imsak makan camilan lagi, penutupnya kayak puding. Bisa juga siomay yang proteinnya tinggi itu oke banget, jadi kenyang lebih lama," pungkas Dwikani.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia