Suara.com - Artis Asri Welas bercerita tentang kondisi anak keduanya, Rayyan Gibran Ridha Rahardja, atau Ibran, yang harus memakai kacamata plus 13 sejak anak-anak. Kondisi ini terjadi karena Ibran lahir dengan katarak kongenital yang merupakan salah satu penyakit langka.
Dalam kanal YouTube Netmediatama di acara Saurans, Asri Welas bercerita saat anak pertamanya berusia 9 tahun, ia tidak menyangka akan kembali mengandung anak kedua. Mirisnya, ia baru tahu dirinya hamil ketika usia kandungannya sudah 4 bulan.
"Setelah 4 bulan baru ketahuan aku punya anak, padahal aktivitasku banyak. Alhamdulillah anakku lahir, terdeteksinya lahir dengan katarak itu setelah 3 bulan," ungkap Asri Welas, dikutip suara.com, Selasa (26/3/2024).
Meski Ibran lahir dengan katarak, tidak lantas membuat Asri menyerah kepada anaknya. Ini karena baginya, anak tersebut merupakan penyemangat hidupnya. Bahkan Asri juga harus menerima kenyataan kalau Ibran harus menggunakan mengenakan kacamata dengan plus 13.
Meski begitu, ia turut membagikan 2025 kacamata yang diberikan anak dengan kondisi serupa.
"Ibran pakai kacamata yang bagus, yang alhamdulillah perkembangannya juga baik, walaupun kacamatanya plus 13. Kita selalu berbagi kacamata, Ibran punya 2025 kacamata buat anak dengan katarak lainnya, jadi bisa DM instagram Astri Welas," paparnya.
Perlu diketahui kondisi katarak kongenital disebabkan karena adanya virus di tubuh bayi, seperti yang dialami Ibran, di mana virus terdapat di bagian giginya yang turut mempengaruhi perkembangan mata anak yang lahir pada 2017 silam itu.
"Jadi aku tebak pasti ada virusnya, makanya diperiksa di jantung nggak ada, di otak nggak ada, dan ternyata adanya di gigi virusnya," jelas Asri Welas.
Melansir Hello Sehat, katarak kongenital adalah kelainan atau cacat bawaan ketika lensa mata bayi keruh atau buram sejak lahir. Keruh atau buramnya lensa mata bayi ini dapat menyebabkan si kecil sulit melihat sesuatu dengan jelas.
Jika seorang bayi mengalami katarak akibat bawaan lahir, sinar cahaya yang masuk ke mata menjadi tersebar ketika melewati lensa yang keruh. Alhasil, gambar dan cahaya yang masuk ke dalam mata menjadi kabur dan tidak sempurna.
Ada beragam penyebab katarak kongenital yang umumnya disebabkan keturunan, yaitu terjadi saat pembentukan protein guna mendukung fungsi lensa mata alami. Masalah pada pembentukan protein tersebut dapat dikarenakan adanya infeksi dan perubahan DNA (kode genetik yang diturunkan dari orangtua ke anak).
Lalu ada juga disebabkan karena infeksi, salah satunya adalah infeksi saat hamil juga dapat disebabkan oleh rubela, cacar air, cytomegalovirus, herpes simplex, herpes zoster, poliomyelitis, influenza, virus Epstein-Barr, sifilis, dan toksoplasmosis.
Katarak kongenital juga bisa dipengaruhi reaksi obat, contohnya antibiotik tetrasiklin yang digunakan untuk mengobati infeksi pada wanita hamil. Lalu masalah metabolik, diabetes, trauma, hingga inflamasi atau peradangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara