Suara.com - Kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia perlu diwaspadai dengan serius. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sudah ada 35.556 kasus DBD sepanjang tahun 2024, dengan 290 di antaranya menyebabkan kematian.
Salah satu cara pencegahan DBD yang menjadi sorotan adalah vaksin DBD. Laman CDC Amerika Serikat menyebut vaksin ampuh melindungi 8 dari 10 orang, termasuk menurunkan risiko rawat inap dan kematian karena DBD. Vaksin DBD juga aman diberikan kepada anak-anak dengan efek samping yang minimal.
Terkait penggunaan vaksin DBD di Indonesia, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (Ditjen P2P) Kemenkes, dr. Imran Pambudi, MPHM, memberikan penjelasan lewat keterangannya kepada media. Simak rangkumannya berikut ini:
1. Potensi Vaksin DBD Gratis
Kemenkes membuka wacana tentang potensi memberikan vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) secara gratis melalui program vaksinasi nasional.
Imran menjelaskan bahwa wacana ini terinspirasi dari keberhasilan Brasil dalam meluncurkan program serupa. Namun, Brasil dihadapkan pada tantangan produksi vaksin yang belum mencukupi kebutuhan dalam negeri.
"Jadi memang tidak bisa memang beberapa studi sudah dilakukan, dan di brasil itu begitu dilaunching untuk program nasional itu kebutuhan vaksinnya baru bisa mulai itu baru tahun depan karena produksi vaksinnya nggak cukup," jelas Imran.
2. Persiapan Produksi Vaksin DBD di Dalam Negeri
Imran menekankan perlunya persiapan dalam membangun kapasitas produksi vaksin DBD di dalam negeri, sehingga Indonesia tidak tergantung pada impor vaksin dari luar.
Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Terkena DBD, Apa Bedanya Demam Berdarah pada Anak dan Orang Dewasa?
"Ya kita juga secara nasional harus mengukur, pabriknya sebesar apa, jadi makanya kalau di daerah mereka mau melakukan dalam skala terbatas di daerah mungkin masih bisa," paparnya.
3. Target Utama Program Vaksinasi
Jika program vaksin DBD dilaksanakan, target utamanya adalah anak-anak usia 5 sampai 14 tahun, yang rentan terhadap DBD berdasarkan faktor risiko.
"Paling banyak usia sekolah 5 sampai 14 tahun itu paling bahaya dan paling sering berdasarkan kasus maupun kematian. Kalau ada vaksin gratis ya sasaran utama anak-anak itu," terang Imran.
4. Penangan DBD Saat Ini
Kemenkes memiliki target untuk mencapai nol kematian akibat DBD pada tahun 2030, dengan implementasi strategi nasional penanggulangan DBD 2021-2025. Implementasi 3M Plus yaitu menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas, di tingkat keluarga dianggap krusial untuk mendekati target tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi