Suara.com - Selebgram Chandrika Chika disebut konsumsi narkoba jenis ganja dengan dihisap menggunakan rokok elektronik atau vape. Polisi menyebut kalau cairan vape menggandung ganja itu menjadi modus baru dalam penyalahgunaan narkotika.
"Kami jelaskan bahwa alat bukti yang kita amankan pod liquid vape ini digunakan secara bergantian. Ini termasuk narkotika jenis modus baru yang digunakan," kata Wakasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan AKP Rezka Anugras, kepada wartawan, Selasa (22/4/2024).
Selain terancam hukuman penjara karena penyalahguaan narkoba, Chandrika Chika bersama lima selebgram lainnya juga berisiko alami bahaya kesehatan yang meningkat. Dokter spesialis paru prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P., menjelaskan bahwa vape tanpa kandungan ganja saja sudah berbahaya bagi kesehatan tubuh.
"Rokok elektronik sendiri memang berbahaya bagi kesehatan. Berbahaya karena cairannya itu kita gak tahu apa, ada yang pakai nikotin, ada yang tidak. Kalau pakai nikotin artinya sama dengan bahayanya nikotin pada dasarnya. Tapi mau pakai nikotin atau pun tidak, dia tetap pakai cairan yang bisa macam-macam. Saya terus terang baru dengar kalau cairannya ini dikasih ganja di Indonesia, saya gak tahu di luar negeri ada apa engga," kata prof Tjandra saat dihubungi suara.com, Rabu (24/4/2024).
Sementara itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) juga menyebut kalau penyalahgunaan ganja dapat menyebabkan kanker paru karena asapnya mengandung banyak karsinogen. Perokok ganja juga terkait dengan radang pada saluran nafas yang besar, peningkatan hambatan jalan nafas, hingga hiperinflasi paru.
Di sisi lain, mengutip dari pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), prof Tjandra mengatakan kalau produsen vape kini juga makin santer gunakan promosi kekinian demi menggaet pasar anak muda. Padahal, dia menegaskan kalau vape tanpa ganja pun sebaiknya tidak dikonsumsi.
"Gak dikasih ganja sekalipun dengan adanya cairan dan nikotin memang berbahaya bagi kesehatan. Dalam rilis terbaru WHO dikatakan bahwa negara harus buat larangan tertentu untuk rokok elektronik ini," imbuhnya.
Dalam esainya yang berjudul "Pemerintah Perlu Terbitkan Aturan Tegas Soal Vape", prof Tjandra juga menegaskan kalau rokok elektronik yang mengandung nikotin sangat adiktif dan berbahaya bagi kesehatan.
Walaupun dampak jangka panjangnya belum sepenuhnya diketahui, tetapi WHO menyebutkan bahwa rokok elektronik dapat menghasilkan bahan berbahaya.
Baca Juga: 7 Potret Perubahan Chandrika Chika Selama Setahun Konsumsi Narkoba
"Sebagian bahan berbahaya itu mungkin dapat menyebabkan kanker. Sebagian lain, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan paru. Disebutkan juga bahwa penggunaan rokok elektronik mungkin akan dapat mempengaruhi perkembangan otak yang memicu gangguan kemampuan belajar. Bahkan bila wanita hamil menghisap rokok elektronik, mungkin akan mempengaruhi janin dalam kandungannya," paparnya.
Oleh sebab itu, kendati pun vape dengan cairan campuran ganja menjadi modus baru, prof Tjandra menegaskan sebaiknya jangan pernah coba konsumsi rokok elektronik tersebut untuk alasan apa pun.
"WHO menegaskan, penggunaan rokok elektronik bukanlah cara efektif untuk berhenti merokok di populasi. Malah, sudah ada berbagai bukti bahwa rokok elektronik akan merugikan kesehatan," tegas mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja