Suara.com - Gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder (NPD) merupakan salah satu gangguan mental yang membuat pengidapnya merasa sangat penting dan harus dikagumi. Sifatnya yang self-centred ini pun membuatnya orang dengan NPD kesulitan untuk bersosialisasi dengan orang lain.
Yang menarik, berbeda dengan beberapa gangguan mental pada lainnya, NPD ternyata kecil kemungkinannya untuk disembuhkan. Bahkan, menurut Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Zulvia Oktanida Syarif, SpKJ, NPD hampir tidak bisa disembuhkan.
"Namun bukan tak ada harapan. Seorang NPD yang menjalani proses terapi, dia bisa membaik secara signigikan dalam menjalani hidupnya, tapi mungkin memang tidak semua gejalanya hilang. Jadi dia tetap narsistik, tapi tidak terlalu explosive, tidak terlalu abusive, atau mengeksploitasi pasangan. Tapi kalau sembuh secara total, kecil sekali kemungkinannya," kata dr. Zulvia saat ditemui di acara KEB Intimate Session with Kartika Soeminar di Twin House M Bloc beberapa waktu lalu.
Yang menarik, orang dengan NPD sering kali datang berobat atau berkonsultasi bukan karena dirinya menyadari kalau dia mengidap NPD. Mereka biasanya datang untuk berkonsultasi masalah keluarga, masalah di tempat kerja, atau masalah adiksi. Dan dalam proses konsultasi, barulah psikiater atau psikolog klinis menemukan adanya NPD.
"Jadi mereka biasanya mencari bantuan profesional ketika merasa dikucilkan, mungkin saja jadi depresi. Rata rata pengalaman saya itu kalau sudah usia lanjut, post power syndrome, sudah tidak punya jabatan, sudah tidak punya uang, sakit-sakitan. Terus tiba-tiba anak karena banyak yang sakit hati, jadi nggak sayang lagi sama orang tua. Dia merasa anaknya durhala, istrinya meninggalkannya. Jadi mungkin saja dia mencari bantuan karena sudah ada problem-problem lain, jadi bukan karena narsismenya," jelas dr. Zulvia.
Ketika menemukan orang dengan gejala NPD, dokter Zulvia mengatakan kalau dirinya biasanya tidak akan langsung memberi tahu kalau pasien tersebut menderita gangguan mental tersebut.
"Karena orang NPD itu sangat antikritik. Nanti yang ada malah nggak mau datang terapi lagi. Jadi harus pelan- pelan," katanya.
Lantaran hampir tidak bisa disembuhkan, dr. Zulvia pun memberi saran kepada pasangan, anak, atau orang yang hidup dengan orang penderita NPD agar mereka punya boundary atau batasan, baik secara fisik maupun emosional.
"Batasan fisik artinya kita nggak dekat-dekat dengan orang itu. Kalau batasan emosional, misalnya kita serumah sama orang NPD, maka kita harus punya mindset bahwa apa yang dia lakukan tidak mempengaruhi emosi saya. Karena kalau kita tidak punya batasan itu, kita emosinya akan terdampak, ikutan sedih, marah, cemas," kata dr. Zulvia.
Baca Juga: Cerita Marshanda Dibikin Ketawa Sendiri Lantaran Sempat Diruqyah Sebelum Didiagnosis Idap Bipolar
Hal inilah yang pernah dialami oleh Kartika Soeminar (49 tahun), perempuan asal Bali, yang pernah merasakan hidup bersama pasangan dengan NPD. Ia mengaku, pasangannya yang NPD memiliki sifat manipulatif dan playing victim, dan hal itu diakuinya sangat berdampak buruk terhadap kesehatan mentalnya. Setelah 23 tahun hidup bersama pasangannya yang NPD, Kartika pun akhirnya memiliki keberanian untuk lepas dari jerat tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online