Suara.com - Kecap jadi salah satu bumbu dapur yang sering digunakan sebagai penyedap untuk banyak masakan. Meski rasanya enak, tetapi kecap juga bisa 'pantangan' bagi seseorang yang harus mengurangi konsumsi gula, terutama pengidap diabetes. Tak heran bila kini bermunculan berbagai produk dengan klaim rendah gula atau less sugar, termasuk untuk kecap.
Namun, produk less sugar itu juga rupanya tak hanya diminati oleh pengidap penyakit tertentu, tapi juga bagi orang yang tengah berupaya mengubah pola hidup jadi lebih sehat.
"Tren baru masyarakat Indonesia sekarang makin tertarik mengikuti gaya hidup sehat. Saat ini minat hidup sehat meningkat mungkin karena belajar dari pandemi Covid-19 kemarin. Akhirnya sadar bagaimana pentingnya menjaga gaya hidup," kata Head of Marketing Nutrition Indonesia PT Unilever Indonesia Nuning Wahyuningsih saat peluncuran kecap Bango Less Sugar di Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Perubahan minat konsumen itu mendorong dibuatnya kecap less sugar dari Bango yang diklaim 45 persen lebih rendah gula, akan tetapi dengan rasa manis yang tidak berkurang.
Nuning menjelaskan bahwa rasa manis kecap tetap bisa dipertahankan karena menggunakan pemanis buatan dari daun stevia sebagai pengganti gula.
"Kita melihat kebiasaan hidup sehat harus tetap dijalani dengan nikmat. Karena kalau berat, nanti tidak berkelanjutan, menyerah di tengah jalan. Untuk itu kita perkenalkan Bango Less Sugar karena 45 persen lebih rendah gula. Inovasi ini tetap bisa melezatkan masakan Indonesia," tutur Nuning.
Dijelaskan juga oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.G.K., bahwa daun stevia memang jadi solusi yang tepat jadi pengganti gula. Bahkan rasa manisnya lebih tinggi dibandingkan gula tebu. Meski begitu, jumlah kalorinya jauh lebih rendah, sehingga dalam penggunaannya bisa lebih sedikit.
"Daun stevia itu pemanis alami. Saya pernah mencicipi, memang rasa daunnya manis dan bisa 300 kali dari gula. Kalau ngomongin kalori, very-very kecil," jelas dokter Diana.
Keuntungan lain dari menggunakan daun stevia adalah pemanis tersebut tidak menyebabkan gula darah naik secara drastis. Hal tersebut bisa menjadi kabar baik bagi pasien diabetes yang sudah alami resistensi insulin maupun prediabetes yang tengah berupaya mengubah pola makan.
Baca Juga: Dialami Dorman Borisman Sebelum Meninggal, Ini Sebab Diabetes Bikin Kaki Diamputasi
"Tidak mempengaruhi lonjakan gula darah karena bukan glukosa atau pun fruktosa. Jadi untuk orang diabetes atau prediabet, daun stevia ini aman," kata dokter Diana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas