Suara.com - Seorang atlet memerlukan latihan fisik yang intens setiap hari agar memiliki tubuh yang prima ketika berkompetisi. Karena itah, asupan nutrisi yang tepat sangat diperlukan untuk mendukung kebutuhan ini.
Termasuk suplemen yang akan menambah kekuatan, meningkatkan massa tubuh, serta mengurangi kelelahan, sehingga saat olahraga bisa lebih maksimal.
Senior Director, Worldwide Nutrition Education and Training, Herbalife, Susan Bowerman mengatakan banyak atlet mengandalkan suplemen makanan untuk meningkatkan kinerja dan pemulihan.
Berikut ini adalah ringkasan singkat dari beberapa kandungan suplemen yang paling populer yang dibutuhkan atlet atai mereka yang senang berolahraga.
Asam amino / Branched-chain amino acids (BCAAs)
Selama latihan fisik yang berkepanjangan, ketika cadangan glikogen rendah, BCAA adalah satu-satunya asam amino yang dapat digunakan oleh otot rangka untuk energi, sehingga mereka dapat membantu mengurangi kelelahan selama latihan.
BCAA juga membantu menggerakkan gula dari aliran darah ke dalam otot, sehingga dapat digunakan untuk energi. Ketika digunakan baik sebelum dan sesudah latihan, BCAA mendukung perbaikan dan pertumbuhan otot.
Protein susu
Dikonsumsi setelah latihan fisik, protein berbasis susu efektif dalam meningkatkan kekuatan otot dan juga terkait dengan perubahan komposisi tubuh yang menguntungkan. Susu mengandung dua protein utama: whey dan kasein.
Baca Juga: Pegal dan Linu setelah Olahraga? Ini 3 Cara Mengatasinya
Kedua protein adalah sumber yang kaya asam amino rantai cabang dan sangat baik dalam menyediakan asam amino leusin, yang berperan penting dalam pemulihan otot.
Protein whey diserap dengan cepat oleh tubuh, sehingga dapat dengan cepat mengangkut asam amino ke jaringan untuk merangsang pemulihan dan pertumbuhan otot. Kasein dicerna lebih lambat daripada whey, dan banyak atlet mengonsumsi suplemen protein kasein sebelum tidur untuk membantu pemulihan otot saat mereka tidur.
Kreatin
Kreatin adalah asam amino yang secara alami ditemukan dalam protein hewani seperti daging dan makanan laut. Kreatin disimpan di otot di mana ia digunakan untuk menghasilkan energi sebagai bagian dari senyawa yang disebut fosfokreatin (PCr).
Sistem energi PCr digunakan saat melakukan aktivitas intensitas tinggi yang singkat, sehingga suplemen kreatin terutama digunakan oleh atlet kekuatan untuk membantu mendukung kontraksi otot yang intens dan, oleh karena itu, kekuatan otot.
Meskipun ada sumber kreatin dari makanan, banyak atlet menggunakan suplemen kreatin untuk meningkatkan cadangan otot. Vegetarian dan vegan mungkin memiliki respon yang lebih baik daripada pemakan daging, karena cadangan kreatin dasar mereka mungkin lebih rendah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia