Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan tetap waspada terhadap penularan flu burung atau avian influenza pada manusia. Ini karena Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menemukan anak yang terinfeksi virus Avian Influenza Tipe A atau H9N2 di India.
Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, M.K.M. mengatakan akan terus memantau train virus avian Influenza yang berisiko menular ke manusia, seperti hal yang terjadi pada anak di Benggala Barat India.
Anak tersebut memiliki riwayat kontak dengan unggas, meski begitu anak tersebut telah dinyatakan sembuh dan dibolehkan pulang dari rumah sakit.
"Sesuai dengan komitmen global, di sektor kesehatan manusia, strain yang dilakukan pemantauan adalah HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza), yaitu H5 di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) tier 4 maupun LPAI (Low Pathogenic Avian Influenza) yaitu H7, H9, dan yang lainnya di Labkesmas Rujukan Nasional," jelas Farchanny mengutip keterangan Kemenkes yang diterima suara.com, Sabtu (22/6/2024).
HPAI adalah patogen virus avian influenza yang bisa menyebabkan penyakit serius dan risiko kematian sangat tinggi pada unggas yang terinfeksi.
Sedangkan LPAI adalah patogen virus avian influenza dengan risiko rendah, dan merupakan penyakit ringan atau bahkan tidak menyebabkan gejala sakit pada ayam maupun unggas.
Menurut informasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, strain virus Avian Influenza kategori HPAI dan LPAI Tipe A dapat menyebabkan infeksi penyakit ringan hingga parah pada manusia yang terinfeksi.
Menurut informasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, strain virus Avian Influenza termasuk kategori HPAI dan LPAI Tipe A, yaitu bisa menyebabkan infeksi penyakit ringan hingga parah pada manusia saat terinfeksi.
Di Indonesia, pemantauan strain HPAI strain H5 dilakukan dengan meningkatkan surveilans sentinel Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Illnesses (SARI), dari adanya faktor risiko kontak langsung dengan unggas sakit atau mati mendadak dan lingkungan yang terkontaminasi.
Baca Juga: Ulasan Film Bajirao Mastani, Kisah Cinta Pilu Ampuh Mengaduk-aduk Emosimu!
“Kemudian meningkatkan surveilans infeksi pernapasan akut berat dengan faktor risiko untuk deteksi dini suspek flu burung,” lanjut Farchanny.
“Kami menghimbau para peternak ayam, itik, sapi atau hewan lainnya untuk menerapkan pengelolaan ternak dan kandang ternak dengan menerapkan higiene dan sanitasi yang benar selalu melakukan desinfeksi dan cuci tangan” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan para peternak ayam, agar tidak menjual hewan sakit. Namun bila ada kematian ternak mendadak dan dalam jumlah besar diminta untuk segera melaporkan.
Kasus infeksi flu burung avian influenza pada anak di India
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Juni 2024 mengkonfirmasi kasus infeksi virus flu burung pada manusia di India. Kasus ini dialami oleh seorang anak berusia 4 tahun di Benggala Barat, India Timur.
Anak tersebut dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala pernapasan parah, demam tinggi, dan kram perut. Setelah diagnosis dan pengobatan, anak tersebut pulih dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh