Suara.com - Dalam kondisi perut yang sudah membesar, Syahrini kedapatan masih gemar mengkonsumsi makanan manis. Padahal efek makanan manis pada ibu hamil cukup berbahaya, lho.
Momen Syahrini menyantap makanan manis ini terlihat dari video pendek yang dibagikannya saat merayakan hari ulang tahun Reino Barack ke-40. Perempuan yang sedang hamil trimester 3 itu membagikan video berbagai kue cantik sebagai dessert pesta ulang tahun.
"Diakhiri dengan alhamdulillah," tulis Syahrini dibagikan akun Instagram @syaahreno dikutip suara.com, Selasa (28/6/2024).
Setidaknya ada 4 kue manis yang menggemaskan yang berada di depan Syahrini sebagai makanan penutup pesta.
Dan momen memamerkan makanan manis ini tak hanya sekali dilakukan Syahrini. Ia diketahui juga kerap mengabadikan momen minum teh di hotel maupun restoran, ditemani berbagai kue serupa.
Efek Makanan Manis untuk Ibu Hamil
Makanan manis memang bisa meningkatkan hormon endorfin atau hormon kebahagiaan pada ibu hamil dan ampuh meredakan stres. Namun ada juga beberapa efek buruk makanan manis yang perlu diwaspadai pada ibu hamil yang bisa berimbas pada janin, di antaranya sebagai berikut:
1. Berisiko diabetes gestasional
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan gula darah, meningkatkan risiko ibu hamil terkena diabetes gestasional. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan dan membahayakan kesehatan janin.
Baca Juga: Selama Hamil Syahrini Perbanyak Hapalan Doa dan Tahajud, Bikin Si Bayi Aktif Gerak Tiap Diajak Salat
2. Memicu preeklamsia
Preeklamsia adalah kondisi tekanan darah tinggi dan kerusakan ginjal selama kehamilan. Kondisi ini bisa dialami ibu hamil sebagaimana penjelasan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) yang menyebutkan konsumsi makanan manis berlebihan dapat meningkatkan risiko preeklamsia, yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
3. Obesitas ibu hamil
Jurnal Gizi Universitas Diponegoro menyebutkan kelebihan kalori dari makanan manis dapat menyebabkan penambahan berat badan berlebihan, bahkan obesitas, pada ibu hamil. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan dan masalah kesehatan bagi ibu dan janin di masa depan.
4. Bayi lahir besar
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengingatkan, ibu hamil yang konsumsi gula berlebihan berisiko kelahiran bayi besar dengan berat lebih dari 4 kilogram. Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi saat persalinan dan masalah kesehatan bagi bayi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah