Suara.com - Kasus polio kembali ditemukan di sejumlah wilayah di Indonesia. Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) pun menyelenggarakan PIN Polio 2024 tahap kedua mulai hari ini, 23 Juli 2024, secara serempak di sejumlah wilayah di Indonesia. Hal ini mengingat virus polio sangat gampang menular pada anak-anak. Lantas, vaksin polio anak berapa kali? Berikut ini penjelasannya.
Diketahui, polio merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus berbahaya yang obatnya belum ditemukan hingga kini. Untuk menangkal virus ini bisa dengan melakukan vaksin, terutama pada anak-anak karena imunnya masih lemah.
Pemberian vaksin polio menjadi agenda utama Kemenkes RI dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 tahap kedua ini. Dan vaksin polio ini menjadi salah satu imunisasi dasar untuk anak-anak yang wajib diberikan. Namun, masih ada sebagian orangtua yang belum tahu betapa pentingnya vaksin polio untuk anak-anak.
Lantas, vaksin polio anak berapa kali harus diberikan? Nah untuk mengetahuinya, mari simak penjelasannya berikut ini yang dilansir dari berbagai sumber.
Pemberian Vaksin Polio Berapa Kali
Vaksin polio ini diberikan kepada anak-anak dengan tujuan agar tubuh terhindang dari paparan virus berbahaya penyebab polio. Di Indonesia, vaksin polio diwajibkan pemerintah untuk anak setidaknya diberikan 6 kali (2 vaksin suntik dan 4 vaksin tetes) sebelum masuk SD.
Untuk pemberian vaksin polio ini ada dua jenis, yaitu vaksin tetes atau bOPV (bivalent Oral Polio Vaccine) dan vaksin suntikan atau IPV (Inactivated Poliovirus Vaccine). Pemberian vaksin polio juga harus sesuai dengan usianya.
Menurut Kementerian Kesehatan, pemberian vaksin polio tetes atau bOPV ini diberikan kepada anak usia 0 bulan atau setelah lahir. Selain itu, vaksin ini juga diberikan kepada anak usai 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
Sedangkan untuk pemberian vaksin polio suntik (IPV) ini diberikan kepada anak usai 4 bulan, dan 9 bulan. Pemberian vaksin polio sunitkan ini diberikan kepada anak bersamaan dengan pemberian imunisasi campak-rubela.
Baca Juga: Bill Gates Bakal Berikan Vaksin Polio Buat Jemaah Haji di Arab Saudi
Namun, penting juga untuk diperhatikan bahwa wajib bagi setiap anak menerima satu vaksin polio jenis IPV. Dosis booster vaksin polio ini diberikan kepda anak saat berusia 18 bulan, lalu kembali diberikan saat anak usia 5 tahun.
Perlu diperhatikan juga bahwa pemberian vaksin polio ini bukan hanya diberikan kepada anak-anak, tapi juga kepada orang dewasa. Vaksin polio untuk dewasa ini bisa diberikan kepada para tenaga medis yang menghadapi pasien polio.
Demikian ulasan mengenai vaksin polio anak berapa kali harus diberikan lengkap dengan jenis vaskin polio.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja