Suara.com - Penanganan nyeri tidak boleh dilakukan sembarangan. Jika tidak ditangani dengan tepat, nyeri bisa berkembang menjadi kondisi kesehatan serius yang membahayakan nyawa.
Menurut dr. Ketut Ngurah Gunapriya, spesialis anastesi dari KL Klinik, nyeri yang berkepanjangan dapat menjadi tanda adanya kerusakan pada organ tubuh yang tidak tampak.
"Nyeri adalah pengalaman emosional yang tidak menyenangkan, yang bisa disebabkan oleh kerusakan tampak maupun tidak tampak. Baik nyeri akut (durasi pendek) maupun kronik (durasi panjang) sama-sama dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya," ungkap dr. Ketut, ditulis Selasa (20/8/2024).
Ada lima jenis nyeri yang, jika dirasakan, harus segera mendapatkan pertolongan dari dokter spesialis nyeri:
Nyeri di Area Lutut
Nyeri yang tiba-tiba muncul di lutut, disertai dengan pembengkakan, bisa menjadi tanda adanya robekan pada ligamen. Jika tidak segera ditangani, pembengkakan lutut dapat menjadi semakin parah dan menyebabkan kerusakan jaringan permanen, hingga berujung pada masalah degeneratif pada sendi.
Nyeri di Tulang Belakang
Nyeri tajam di tulang belakang, terutama di bagian bawah, bisa mengindikasikan saraf kejepit. Hal ini terjadi saat diskus tulang bergeser dari posisinya dan menekan saraf di sekitarnya. Mengabaikan kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen dan gangguan postur tubuh.
Nyeri di Bahu
Baca Juga: Mengapa Mengemil Tak Selalu Buruk? Tips Pilih Camilan Sehat dari Ahli Gizi
Rasa nyeri di bahu, terutama jika disertai dengan bunyi “klik” saat digerakkan, bisa menjadi tanda adanya robekan pada tendon. Kondisi ini sering terjadi akibat cedera, gerakan berulang, atau mengangkat beban terlalu berat. Jika dibiarkan, nyeri ini dapat berkembang menjadi peradangan kronis dan kekakuan sendi.
Nyeri di Pergelangan Kaki
Keseleo yang tidak kunjung sembuh bisa menyebabkan ligamen di pergelangan kaki meregang atau robek. Gejalanya meliputi bengkak, memar, dan nyeri tajam. Tanpa penanganan yang tepat, keseleo dapat membuat pergelangan kaki menjadi tidak stabil secara permanen.
Nyeri di Kepala
Sakit kepala yang berkepanjangan sering kali dianggap sepele, namun bisa menjadi tanda penyakit serius seperti stroke, meningitis, atau tumor otak. Sakit kepala yang muncul tiba-tiba, disertai dengan kaku di leher, demam, atau gangguan penglihatan, memerlukan perhatian medis segera.
Manajemen Nyeri: Penting dalam Perawatan Medis
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan