Suara.com - Bulan bedah anak yang jatuh pada Oktober nanti disebut sebagai momentum awal untuk pemerataan dokter bedah anak. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp PD, KEMD,Ph.D.
"Ini sebagai momentum sangat signifikan pemerataan penempatan dokter bedah anak di Tanah Air " kata Dante dalam acara PRESS-CONFERENCE PERBANI (Perkumpulan Bedah Anak Indonesia), dalam rangka mempersiapkan Bulan Bedah Anak yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober dan sekaligus mencanangkan Hari Bedah Anak Nasional di Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Dia berharap agar dokter bedah anak mau ditempatkan diberbagai wilayah di Indonesia. Sehingga kesehatan masyarakat di berbagai penjuru Tanah Air dapat terjamin. "PERBANI sudah berusia 49 tahun, kita tidak tahu sudah berapa anak-anak yang diselamatkan oleh dokter bedah anak indonesia. Jadi ini luar biasa. Semuanya dilakukan diam, tidak banyak suara, mereka bekerja. Kolaborasi memang harilus dilakukan," ucapnya.
Dia menambahkan, pemerintah khususnya kementerian kesehatan mendukung penuh langkah yang dilakukan PERBANI. "Kita perluas akses dokter bedah anak dan membuat program khusus, tenaga medis bedah anak," ujarnya.
Dante menambahkan, dokter bedah anak itu berjumah 180 orang, untuk 230 juta penduduk indonesia, rasio 1 banding 180 ribu. "Jadi masih sangat kurang sekali. Lulusan dokter bedah anak setahun hanya 15-20 orang. Kita harus melakukan sesuatu agar jumlah dokter bedah anak dan masyarakat cukup. Jadi kita akan buat sekolah-sekolah berbasis rumah sakit. “Tanpa harus menurunkan kualitas,’ ucapnya.
Selain itu, Dante juga menyatakan dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan terhadap inisiatif Bulan Bedah Anak Nasional. "Kegiatan ini adalah langkah strategis dalam memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mendapatkan akses terhadap layanan bedah yang berkualitas. Kami siap bekerja sama dengan PERBANI untuk mensukseskan program ini," ungkap Wamenkes.
Hadir dalam diskusi tersebut, Ketua Umum PERBANI, dr. Darmajaya, SpBA, Subsp. D.A.(K) yang memaparkan kiprah PERBANI sebagai organisasi profesi dokter spesialis bedah anak yang sudah berdiri sejak 21 Oktober 1975.
Dalam paparannya, dr. Darmajaya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan meningkatkan kesehatan anak di Indonesia, kemudian Sekretaris Jenderal PERBANI, dr. Kurniawan Oki, SpBA, Subsp.U.A.(K), juga turut memberikan presentasi mengenai jumlah dan sebaran spesialis bedah anak mulai dari Sabang sampai Merauke, bahkan sudah ada satu orang dokter bedah anak perempuan yang melayani di provinsi Papua, dan juga target penambahan spesialis bedah anak baru 20-30 orang pertahunnya untuk menjangkau lebih banyak anak di berbagai wilayah Indonesia yang membutuhkan layanan bedah.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PERBANI sekaligus Ketua Pelaksana Harian Bulan Bedah Anak Nasional, dr. Leecarlo Millano LG, SpBA, Subsp.D.A.(K), menguraikan rencana pelaksanaan acara yang akan melibatkan berbagai kegiatan edukasi dan pelayanan medis.
Baca Juga: Wendy Walters Bicara Masalah Kesehatan Mental: dari Self-Harm hingga Bunuh Diri
Selain itu Leecarlo juga menyatakan bahwa kolaborasi antara PERBANI dengan Pemerintah Pusat yang dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Kesehatan dapat semakin ditingkatkan, terutama untuk menyambut bonus demografi yang sudah di depan mata, demi terwujudnya Visi Pemerintah yaitu Indonesia Emas 2045.
Talk-conference ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari praktisi medis, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam bidang kesehatan anak.
Acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi untuk meningkatkan standar pelayanan bedah anak di seluruh negeri.
Bulan Bedah Anak Nasional 2024 akan diisi dengan serangkaian kegiatan seperti seminar, pelatihan, operasi gratis, dan program sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia dan akan ditutup dengan acara PERBANI ANNUAL MEETING (PAM) dikawasan Kota Baru Parahyangan, Bandung Barat. Acara ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam sejarah pelayanan kesehatan anak di Indonesia.
Tag
Berita Terkait
-
Mengapa Memotret di Rumah Sakit Dilarang? Berikut Penjelasannya
-
4 Cara Jaga Kesehatan di Tengah Teriknya Musim Kemarau
-
Reputasi Jempolan, Ini Sosok Dokter yang Diduga Bantu Syahrini Melahirkan di Singapura
-
Pastikan Ada Perundungan Dokter Aulia, Menkes Budi Serahkan Investigasi ke Polisi
-
Dokter Kecantikan Ungkap Bau Badan Erina Gudono yang Sebenarnya: Menurut Saya Tidak...
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan