Suara.com - Kabar bahagia datang dari komika Kiky Saputri yang mengumumkan kembali kehamilannya setelah sebelumnya sempat mengalami keguguran pada Maret 2024 lalu. Kabar ini cukup mengejutkan, karena diketahui mantan guru honorer itu hanya memiliki satu ovarium setelah sebelumnya menjalani prosedur ooforektomi atau pengangkatan ovarium alias indung telur sebelah kiri saat keguguran.
Normalnya, di dalam tubuh perempuan terdapat dua ovarium, sebagai tempat produksi sel telur yang nantinya akan dibuahi oleh sperma yang dikeluarga organ reproduksi lelaki.
Tapi dalam kondisi kesehatan tertentu, beberapa perempuan harus menjalani prosedur ooforektomi yaitu pengangkatan salah satu atau dua indung telur. Contohnya seperti pengakuan Kiky yang sempat lebih dulu keguguran sebelumnya kembali dikaruniai janin di rahimnya.
Saat itu, mantan guru honorer tersebut bukan hanya kehilangan calon buah hatinya, tapi juga harus menjalani tindakan ooforektomi atau pengangkatan indung telur atau ovarium kirinya.
"Kami harus kehilangan anak, terus aku harus kehilangan juga ovarium kiri," ungkap Kiky dalam unggahan Instagram terbarunya dikutip suara.com, Sabtu (5/10/2024).
Lantas, apa sih jadinya jika perempuan hidup dengan satu ovarium?
Melansir Columbia University, umumnya ooforektomi dilakukan karena adanya kista, tumor, hamil di luar rahim, sakit radang panggul atau kanker rahim. Perempuan yang hidup dengan satu ovarium, kemungkinan akan mengalami beberapa hal berikut ini:
1. Menurunkan peluang kehamilan.
Perempuan yang menjalani prosedur ooforektomi, artinya hanya memiliki satu ovarium. Kondisi ini menyebabkan kemampuan tubuhnya untuk menghasilkan sel telur yang nantinya dibuahi sperma jadi berkurang, karena yang awalnya diproduksi oleh dua ovarium, kini sel telur hanya diproduksi satu ovarium.
Baca Juga: Marshel Widianto Di-roasting Habis-habisan di Lapor Pak! Kiky Saputri Didesak Minggat
Meski begitu, perempuan dengan satu ovarium tetap bisa hamil, hanya saja peluangnya lebih rendah dibanding perempuan dengan dua ovarium di tubuhnya.
2. Menopause dini
Selain memproduksi sel telur, ovarium juga berfungsi memproduksi hormon seksual estrogen dan hormon reproduksi progesteron. Hasilnya jika ovarium diangkat, maka jumlah estrogen dan progesteron akan menurun, dan berisiko menopause dini.
Kalau sudah menopause dini, umumnya perempuan akan mengalami gejala seperti rasa panas, perubahan suasana hati, gairah seks menurun, vagina kering hingga meningkatkan risiko osteoporosis atau pengeroposan tulang.
3. Tingkatkan risiko sakit jantung.
Saat ovarium diangkat sebelum usia 45 tahun, perempuan akan lebih berisiko sakit jantung karena keseimbangan hormonnya berubah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan