Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi, menekankan bahwa dalam menghadapi perkembangan teknologi kesehatan, dokter tidak bisa sepenuhnya mengandalkan teknologi, melainkan harus tetap menerapkan pendekatan humanis kepada pasien.
Menurut Adib, dokter dan tenaga kesehatan harus mengelola pasien dengan sentuhan manusiawi, bukan hanya seperti mesin.
"Kami tidak mengelola pasien seperti mesin, tetapi sebagai manusia yang harus mendapatkan perhatian melalui komunikasi dan sentuhan," ujarnya, Kamis (24/10/2024).
Teknologi kesehatan memang memudahkan dalam mendiagnosis, namun hal ini tidak boleh menggantikan interaksi langsung dengan pasien.
Adib juga menjelaskan bahwa teknologi hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam proses diagnostik, bukan sumber pengetahuan baru.
"Teknologi hanyalah tools untuk mempermudah pekerjaan dokter, bukan sebagai pengganti cara tradisional dalam memberikan pelayanan kesehatan yang humanis," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan teknologi kesehatan dan pendekatan tradisional yang memberikan human touch. Dokter perlu terus mengedepankan pelayanan yang mengutamakan komunikasi yang baik dengan pasien.
"Dokter tidak boleh melihat pasien hanya sebagai obyek, tetapi juga harus memperlakukan mereka sebagai subyek, sehingga tercipta komunikasi yang efektif dan menurunkan risiko pelanggaran etik," kata Adib.
Pada kesempatan itu, Adib juga menyerukan para dokter di Indonesia untuk meningkatkan pelayanan dengan tetap mempertahankan kompetensi, etika, dan komunikasi yang baik.
"Mari kita bangun dokter yang kompeten dan beretika, yang tetap mengedepankan sentuhan manusiawi," tambahnya.
Di ulang tahun ke-74 IDI, Adib menekankan perlunya gerakan nasional "Rakyat Indonesia Cinta Dokter Indonesia" sebagai upaya rebranding organisasi, menjadikan IDI sebagai lembaga yang berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan berbasis sains dan ikatan spiritual yang kuat.
Berita Terkait
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Polemik Mutasi Dokter, Adian PDIP Sebut Ada Beda Tafsir Antara Kemenkes dan IDAI Soal Kolegium
-
IDAI Bongkar Alasan Kemenkes Mutasi Dokter Anak ASN, 'Premanisme Kekuasaan'?
-
PB IDI Angkat Bicara Terkait Pemindahan dan Pemecatan Sejumlah Dokter di RS Vertikal
-
Perkembangan Sains untuk Diagnosis: Mengenal Teknologi Genomik dan Perannya di Indonesia
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan