Suara.com - Saat ini, penggunaan ponsel pintar atau handphone (HP) sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kita sering menggunakan HP mulai dari bekerja, berkomunikasi, hingga mengisi waktu luang. Tak jarang, banyak orang juga terbiasa menempatkan HP di dekat mereka saat tidur. Namun, ada kekhawatiran yang berkembang di masyarakat tentang potensi bahaya dari tidur dekat HP, terutama terkait risiko terkena kanker. Apakah benar tidur dekat HP bisa memicu kanker? Mari kita simak penjelasannya.
Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kutai Barat dengan situs pafikutaibarat.org, radiasi yang dipancarkan oleh HP termasuk dalam jenis radiasi non-ionisasi. Ini berarti radiasi tersebut tidak memiliki energi yang cukup untuk merusak DNA secara langsung, seperti yang bisa dilakukan oleh radiasi ionisasi dari sinar X atau sinar ultraviolet. Namun, meskipun radiasi non-ionisasi dianggap kurang berbahaya, tetap ada pertanyaan mengenai dampaknya jika terpapar dalam jangka panjang.
Memahami Radiasi dari HP
HP memancarkan gelombang elektromagnetik yang berfungsi untuk mengirimkan dan menerima sinyal. Gelombang ini masuk dalam kategori radiasi frekuensi radio (RF) yang termasuk dalam radiasi non-ionisasi. Berbeda dengan radiasi ionisasi yang dapat memutus rantai DNA, radiasi RF hanya memiliki energi yang cukup untuk memanaskan jaringan tubuh.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan radiasi RF sebagai "mungkin karsinogenik" bagi manusia, yang berarti ada kemungkinan radiasi ini dapat meningkatkan risiko kanker. Namun, WHO juga menyatakan bahwa bukti yang ada masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan hubungan yang lebih jelas antara radiasi HP dan kanker.
Penelitian Terkait
Beberapa penelitian telah mencoba menjawab pertanyaan apakah tidur dekat HP bisa meningkatkan risiko kanker. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer tidak menemukan bukti kuat bahwa paparan radiasi RF dari HP bisa memicu kanker. Namun, penelitian lain menyebutkan bahwa ada potensi peningkatan risiko untuk jenis kanker tertentu, seperti glioma, yaitu kanker otak, terutama pada penggunaan HP yang berlebihan.
Pada saat yang sama, ada juga penelitian yang tidak menemukan hubungan signifikan antara penggunaan HP dan risiko kanker. Perbedaan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih diperlukan lebih banyak bukti ilmiah untuk menyimpulkan apakah tidur dekat HP benar-benar meningkatkan risiko kanker.
Apakah Aman Tidur Dekat HP?
Baca Juga: Link Download Pembaruan HyperOS 2.0 Launcher, Ini Cara Pasangnya di HP Xiaomi
Meskipun bukti ilmiah tentang risiko kanker akibat tidur dekat HP masih belum cukup kuat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi potensi paparan radiasi. Beberapa ahli merekomendasikan untuk:
- Menjauhkan HP dari tempat tidur saat tidur, setidaknya 1 meter dari kepala.
- Mengaktifkan mode pesawat saat tidur untuk menghentikan sinyal RF yang dipancarkan HP.
- Menggunakan speaker atau earphone saat melakukan panggilan untuk mengurangi kontak langsung dengan HP.
Kesimpulan
Hingga saat ini, belum ada bukti yang cukup kuat yang menunjukkan bahwa tidur dekat HP secara langsung bisa memicu kanker. Meskipun demikian, langkah pencegahan sederhana seperti menjauhkan HP dari tempat tidur atau mengaktifkan mode pesawat bisa menjadi cara yang bijak untuk mengurangi potensi risiko paparan radiasi. Lebih banyak penelitian diperlukan untuk memberikan kepastian mengenai dampak jangka panjang dari paparan radiasi HP terhadap kesehatan manusia.
Berita Terkait
-
Poco C75 Resmi ke Indonesia, HP Murah Harga Sejutaan Kembaran Xiaomi Redmi 14C
-
HP Snapdragon 8 Elite Rp8 Jutaan, Penjualan Perdana iQOO 13 Laris Manis
-
11 HP Ini Segera Cicipi Kecanggihan HyperOS 2.0, Siap-siap Download!
-
Cara Ganti Animasi Charger di HyperOS, Ubah HP Xiaomi Jadi Mirip iPhone!
-
Harga iQOO 13 Lebih Murah, Saingi Xiaomi 15 dengan Snapdragon 8 Elite
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional