Suara.com - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa terapi insomnia dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi risiko depresi pasca persalinan.
Kondisi kesehatan mental ini mempengaruhi sekitar 10 persen perempuan setelah melahirkan. Gejalanya beragam, seperti suasana hati yang buruk, kelelahan berkepanjangan, serta kesulitan merawat diri dan bayi.
Menurut laporan Medical Daily, dikutip dari Antara, Sabtu (2/11/2024), depresi pasca persalinan sering disertai dengan gangguan tidur, kesulitan berkonsentrasi, dan cenderung menarik diri dari lingkungan sosial.
Para perempuan dengan gejala itu dianjurkan untuk meningkatkan kualitas tidur, beristirahat cukup, dan melakukan terapi insomnia atau mencari pengobatan yang tepat.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders mengungkapkan bahwa terapi perilaku kognitif untuk insomnia atau Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia (CBT-I) dapat berperan penting dalam mencegah depresi pascapersalinan.
Salah satu penelitinya, lizabeth Keys mengatakan, intervensi untuk mengatasi insomnia ini juga dapat mendukung kesehatan mental ibu dan bayi secara signifikan.
“CBT-I adalah metode yang sangat efektif untuk pengobatan insomnia dan terbukti mampu mengurangi gejala depresi,” kata Keys.
Menurutnya, efek dari terapi perilaku kognitif ini hampir sebanding dengan obat antidepresan. Namun, dengan efek samping yang lebih minimal, sehingga sering dipilih oleh ibu hamil.
CBT-I dimulai dengan mengidentifikasi pikiran dan kebiasaan yang menyebabkan insomnia. Pola-pola tidur yang tidak sehat kemudian diluruskan, sehingga membantu pasien mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.
Dalam penelitian ini, 62 perempuan hamil yang mengalami insomnia menjalani CBT-I selama lima minggu. Para peneliti mengevaluasi kondisi depresi dan insomnia peserta sebelum dan sesudah intervensi, serta enam bulan setelah melahirkan.
Hasilnya, peningkatan kualitas tidur yang signifikan dan penurunan gejala depresi pascapersalinan. "Hasil penelitian ini sangat memberikan harapan bagi ibu-ibu yang berjuang di minggu-minggu pertama setelah melahirkan," ujarnya.
Menurutnya, studi ini menambah bukti bahwa mengatasi insomnia selama kehamilan memiliki berbagai manfaat, termasuk mencegah depresi setelah melahirkan.
Tag
Berita Terkait
-
Raffi Ahmad Curhat Tak Bisa Main ke Lapor Pak, Nama Ayu Ting Ting Terseret
-
Bukan Takut Istri, Ini Alasan Surya Insomnia Wajib di Rumah Sebelum Jam 9 Malam
-
Bahaya 'Siang Ngantuk, Malam Melek' Lebih Serius dari yang Kamu Kira! (Menarik karena menakutkan)
-
Apa Itu Sleep Therapy yang Dijalani Tasya Farasya? Insomnia Akut Sebelum Gugat Cerai Suami
-
Overthinking Sebelum Tidur: Masalah Sejuta Umat Gen Z
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!