Suara.com - Penyintas stroke perlu rutin olahraga setiap hari. Aktivitas fisik yang teratur dapat mengurangi risiko serangan stroke berulang yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan para penyintas.
"Sekitar satu juta kasus stroke per tahun berkaitan dengan kurangnya aktivitas fisik. Melakukan olahraga yang dianjurkan setiap minggu dapat mengurangi risiko terkena stroke kembali," kata dokter spesialis neurologi RSUD Pasar Minggu, Marijanty Learny Vera T, Selasa (5/11/2024).
Dia mengatakan, stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Hanya saja, risiko ini bisa ditekan dengan menerapkan pola hidup sehat, salah satunya melalui olahraga teratur.
Marijanty menyebutkan bahwa hanya dengan berolahraga lima kali seminggu selama 30 menit, risiko stroke dapat turun hingga 25 persen. Aktivitas sederhana seperti memilih berjalan kaki dibanding naik mobil, menaiki tangga alih-alih menggunakan lift, berkebun, hingga melakukan pekerjaan rumah bisa membantu menjaga kesehatan dan menekan risiko stroke.
"Disarankan agar setiap individu berolahraga setidaknya dua setengah jam per minggu dengan intensitas sedang hingga berat," tambahnya.
Latihan ini bisa dibagi sesuai keinginan, misalnya 30 menit per hari selama lima hari. Jika sulit memenuhi durasi ini dalam sekali waktu, ia menyarankan membaginya menjadi blok waktu 10 menit sepanjang hari.
Tak hanya itu, Marijanty menyoroti bahwa olahraga juga bermanfaat bagi penyintas stroke dalam aspek lainnya, seperti mencegah demensia, mempercepat pemulihan, mengatasi kelelahan, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
"Bagi penyintas yang mengalami keterbatasan mobilitas, olahraga tetap bisa dilakukan dengan bantuan fisioterapis atau terapis okupasi," ujarnya.
Marijanty juga mengingatkan masyarakat tentang gejala stroke yang sering terabaikan. Gejala ini antara lain kelemahan di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami ucapan, gangguan penglihatan, pusing, kehilangan keseimbangan, sakit kepala, kebas atau kesemutan, dan kesulitan menelan.
"Ingat, satu dari empat orang berisiko terkena stroke dalam hidupnya. Namun, risiko ini dapat ditekan dengan langkah-langkah sederhana seperti olahraga rutin dan gaya hidup sehat," pesannya. (antara)
Berita Terkait
-
Pergi Melayat Hamdan ATT, Mansyur S Sempat Dengar Kabar Almarhum Drop 2 Minggu Lalu
-
Hamdan ATT Meninggal: Petualang Cinta Termiskin di Dunia yang Tulus Terhadap Janda
-
Riwayat Sakit Hamdan ATT Sebelum Meninggal Dunia, dari Stroke Hingga Ginjal
-
7 Langkah Efektif Mencegah Stroke Sejak Dini, Simpel tapi Berdampak
-
Kisah Tio Pakusadewo Terserang Stroke 2 Kali, Ogah Minum Obat Hipertensi Seumur Hidup!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia