Suara.com - Penyakit diabetes terus menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia yang menempati posisi kelima penderita terbanyak di dunia.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUI, Livy Bonita mengatakan, terdapat berbagai jenis diabetes yang perlu dipahami untuk mencegah dan mengelola penyakit ini.
“Secara umum, diabetes memiliki beberapa jenis, yaitu diabetes tipe 1, tipe 2, gestasional, dan tipe lainnya. Namun, diabetes tipe 2 adalah yang paling umum terjadi, mencapai 90-95 persen dari total kasus di seluruh dunia,” ujar Livy, Rabu (20/11/2024).
Diabetes tipe 1 terjadi karena kerusakan sel pankreas akibat proses autoimun. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan insulin. Kondisi ini membuat penderita harus bergantung pada injeksi insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Jenis ini sering muncul pada usia muda, bahkan anak-anak.
Sementara itu, diabetes tipe 2 adalah jenis yang paling banyak ditemukan. Pada tipe ini, tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak mampu menggunakan insulin secara efektif.
Faktor risiko utama meliputi pola hidup tidak sehat seperti obesitas, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi gula berlebihan.
“Trennya kini semakin meningkat pada usia muda, termasuk mereka yang berusia di bawah 40 tahun,” jelas Livy.
Selain itu, ada diabetes gestasional, yang terjadi selama kehamilan. Meskipun sering kali sembuh setelah melahirkan, jenis ini meningkatkan risiko ibu mengalami diabetes tipe 2 di masa depan.
Ada juga diabetes lain seperti yang disebabkan oleh obat-obatan tertentu atau diabetes monogenik yang jarang terjadi.
Dokter Livy menekankan pentingnya pencegahan dan pengelolaan diabetes.
“Langkah utama adalah mengadopsi gaya hidup sehat, menjaga pola makan, dan rutin berolahraga,” katanya.
Dengan begitu, komplikasi serius akibat diabetes dapat dihindari.
Data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2021 menyebutkan, Indonesia memiliki 19,5 juta kasus diabetes pada usia 20-79 tahun, dengan prevalensi 10,8 persen. Angka ini diprediksi akan meningkat hingga 28,6 juta kasus pada 2045. (antara)
Berita Terkait
-
Transformasi Mengejutkan Fahmi Bo: Dulu Bugar, Kini Kondisinya Bikin Miris
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Ilmuwan Muda Indonesia Temukan Senyawa Baru untuk Mengatasi Diabetes
-
5 Gejala Pradiabetes yang Wajib Diwaspadai, Termasuk Kesemutan Tangan dan Kaki!
-
47 Persen Orang Dewasa Terancam, Rahasia Gusi dan Hubungannya dengan Jantung: Diabetes dan Alzheimer
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja