Suara.com - Menurut International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menempati peringkat kelima di dunia dengan jumlah pasien diabetes tertinggi, yaitu 19,5 juta orang dewasa dengan tingkat prevalensi 10,8% pada tahun 2021, yang diproyeksikan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045.
Untuk menangani kasus diabetes, Daewoong Pharmaceutical memperkenalkan obat inovatifnya, Enavogliflozin, SGLT-2 inhibitor pertama dari Korea yang dikembangkan secara mandiri.
Enavogliflozin menurunkan kadar gula darah dengan menghambat ginjal untuk menyerap kembali glukosa, sehingga glukosa dikeluarkan melalui urin. Mekanisme ini tidak hanya meringankan beban pada ginjal dan jantung, tetapi juga mengurangi risiko gagal ginjal dan jantung dengan secara simultan mengeluarkan natrium dan glukosa.
“Kami sangat senang dapat memperkenalkan pengobatan diabetes yang dikembangkan sendiri oleh Daewoong di Jakarta Diabetes Meeting. Kami sangat antusias dengan perhatian besar dari para dokter, mengingat peningkatan signifikan dari prevalensi diabetes tipe 2 di Indonesia,” ujar Tim Klinis Global Daewoong Pharmaceutical, dr. Deski.
Enavogliflozin, dengan dosis serendah 0,3 mg kurang dari 1/30 dari SGLT-2 inhibitor yang ada telah menunjukkan efektivitas yang setara atau bahkan lebih unggul.
Obat ini lebih baik dari dapagliflozin, SGLT-2 inhibitor pertama di dunia. Indikator utama pengelolaan diabetes termasuk kadar glukosa plasma puasa (Fasting Plasma Glucose), hemoglobin terglikasi (HbA1c), tingkat ekskresi glukosa urin (Urinary Glucose Excretion Rate), dan indeks resistensi insulin (HOMA-IR) menunjukkan perbaikan signifikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang menggunakan Enavogliflozin.
Setelah 24 minggu pengobatan, 78,1% pasien yang menggunakan Enavogliflozin mencapai tingkat HbA1c di bawah 7%, dibandingkan dengan 65,7% pada dapagliflozin. Enavogliflozin juga lebih efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah puasa dan meningkatkan ekskresi glukosa urin sebesar 31%, dengan perbaikan resistensi insulin sekitar 60% lebih besar.
Berdasarkan hasil luar biasa yang dimiliki Enavogliflozin, Daewoong berharap dapat menawarkan opsi pengobatan yang sangat baik bagi pasien diabetes tipe 2 di Indonesia.
“Kami terus berkolaborasi dengan para ahli ternama di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, untuk mendorong adopsi Enavogliflozin sebagai pengobatan terbaru untuk diabetes. Kami berkomitmen untuk menyediakan obatobatan berkualitas premium yang meningkatkan kualitas hidup secara global, termasuk di Indonesia,” terang CEO Daewoong Pharmaceutical, Seongsoo Park.
Baca Juga: Hari Guru Nasional: Momentum Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Cek Kesehatan Bagi Para Guru
Berita Terkait
-
Kaum Pekerja Wajib Tahu, Ini 3 Jenis Kelelahan yang Perlu Kamu Ketahui
-
Ulasan Buku Utuh Sebagai Jiwa: Saat Menghadapi Depresi dan Kecemasan
-
Terobosan Pengobatan Asma PPOK, Suntikan Antibodi Benralizumab Lebih Efektif dari Steroid?
-
Trend Pakaian Thrifting: Antara Fashion dan Isu Kesehatan
-
BNI Mastercard World Hadir dengan Desain dan Fitur Baru, Hidup Makin Sehat Travelling Makin Seru
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda