Suara.com - Menurut informasi dari idibandarlampung.org, salah satu gangguan kesehatan yang dapat terjadi dan berbahaya adalah infeksi ginjal. Infeksi ginjal, atau pielonefritis, adalah penyakit serius yang mengganggu kinerja ginjal dan dapat menyebabkan kerusakan permanen.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bandar Lampung adalah cabang dari organisasi profesi kedokteran di Indonesia yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mendukung para dokter di wilayah ini.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandar Lampung saat ini adalah dr. Asep Sukohar, yang dilantik untuk masa bakti 2021-2024. IDI Kota Bandar Lampung secara rutin mengadakan layanan medis keliling untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil, melibatkan dokter ahli dari berbagai bidang.
Saat ini IDI Kota Bandar Lampung sedang melakukan penelitian terkait kondisi infeksi pada ginjal serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya infeksi pada ginjal?
Dilansir dari laman https://idibandarlampung.org, infeksi yang terjadi pada ginjal, atau pielonefritis, umumnya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran kemih dan menyebar ke ginjal. Berikut adalah penyebab utama dan faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi ginjal meliputi:
1. Terinfeksi oleh bakteri
Salah satu faktor awal adalah terinfeksi bakteri Escherichia coli, bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi ginjal, yang dapat masuk ke saluran kemih melalui uretra.
2. Adanya retensi urin
Baca Juga: Netizen Marah, Video Zulhas Tertawa Soal Kerusakan Hutan dengan Harrison Ford Kembali Muncul
Ketika seseorang mengalami retensi urin, mereka mengalami kesulitan membuang kandung kemih secara sempurna karena ginjal mereka tidak berfungsi dengan baik.
3. Faktor anatomi
Infeksi ginjal umumnya terjadi pada wanita karena uretra mereka lebih pendek, yang memudahkan bakteri untuk masuk ke kandung kemih. Kesehatan seseorang bergantung pada kebersihan organ intim mereka.
4. Adanya faktor gejala diabetes
Salah satu penyebab infeksi ginjal adalah diabetes, yang meningkatkan risiko karena penyakit ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati infeksi ginjal?
Obat yang direkomendasikan untuk mengobati infeksi ginjal, atau pielonefritis, umumnya berupa antibiotik yang ditujukan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Berikut adalah beberapa antibiotik yang sering diresepkan meliputi:
1. Obat Ciprofloxacin
Pada anak-anak, cairan atau tablet ciprofloxacin dapat diberikan untuk mencegah infeksi antraks setelah terpapar dan untuk mengobati infeksi ginjal yang serius.
2. Obat Kotrimoksazol
Penyakit akibat infeksi bakteri seperti bronkitis, infeksi pada telinga bagian tengah (otitis media), dan infeksi saluran kemih diobati dengan obat kotrimoksazol dan kombinasi sulfamethoxazole dan trimethoprim.\
3. Obat Cefaclor
Cefaclor adalah obat antibiotik untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, mulai dari radang tenggorokan (faringitis) hingga infeksi saluran pencernaan seperti ginjal. Untuk dosis obat ini membutuhkan resep dari dokter.
4. Perawatan Tambahan
Selain pemberian antibiotik, beberapa langkah tambahan dapat membantu meringankan gejala dan mempercepat pemulihan seperti minum air putih lebih banyak serta istirahat yang cukup. Anda juga dapat mengonsumsi paracetamol jika merasakanya sedikit nyeri.
Pengobatan harus dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk memastikan efektivitas dan keamanan terapi. Jika mengalami gejala seperti nyeri punggung bawah, demam tinggi, atau gejala lain yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Berita Terkait
-
Cegah Abses Paru Sejak Dini, IDI Kota Bajawa Berikan Informasi Pengobatan
-
Cegah Abses Payudara Sejak Dini, IDI Kota BAA Berikan Informasi Pengobatan
-
Cegah Dispareunia Sejak Dini, IDI Atambua Berikan Informasi Pengobatan
-
Awas! Laptop di Pangkuan Bisa Sebabkan Kerusakan Kulit Permanen
-
Radiator Mobil Bocor? Kenali 8 Biang Keroknya sebelum Terlambat!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas