Suara.com - Menurut informasi dari idienarotali.org, salah satu penyakit yang sering dialami orang dewasa terutama lansia adalah angin duduk.
Angin duduk, juga dikenal sebagai iskemia atau angina pectoris, adalah keadaan yang terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan nyeri di dada karena gangguan aliran darah ke otot jantung.
Angin duduk berbahaya, dapat menyebabkan rasa sakit tak tertahankan dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan benar.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Enarotali adalah organisasi kesehatan yang berfokus pada pengembangan kompetensi dokter agar dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.
Salah satu program unggulan IDI Enarotali adalah medical outreach, yang bertujuan menyediakan pelayanan kesehatan langsung ke masyarakat di daerah yang sulit dijangkau. Ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan. Saat ini IDI Enarotali meneliti lebih lanjut mengenai penyebab utama dari penyakit angin duduk serta obat yang dapat dikonsumsi oleh penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya penyakit angin duduk?
Menurut informasi dari https://idienarotali.org, penyakit angin duduk, yang dalam istilah medis dikenal sebagai angina pectoris, adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otot jantung terhambat atau berkurang. Berikut adalah penyebab utama terjadinya angin duduk meliputi:
1. Penyakit jantung koroner
Penyebab paling umum dari angin duduk adalah penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner yang disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu penumpukan plak lemak di dinding arteri. Ketika pembuluh darah ini menyempit, aliran darah yang kaya oksigen ke jantung terganggu, menyebabkan nyeri dada
Baca Juga: Diklaim Demi Wong Cilik, Pemerintah Diminta Lindungi Industri Tembakau Lewat PP Kesehatan
2. Adanya kolesterol tinggi
Ketika kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal, disebut kolesterol tinggi, yang juga dikenal sebagai hiperkolesterolemia. Kolesterol adalah lemak yang dihasilkan oleh hati dan juga dapat diperoleh dari makanan. Kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dapat mempercepat proses aterosklerosis dan menimbulkan angin duduk.
3. Faktor usia dan jenis kelamin
Risiko terkena angin duduk dapat meningkat dengan usia. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria di atas 40 tahun dan wanita di atas 45 hingga 55 tahun. Untuk tetap sehat dan merasa lebih baik, minum banyak air putih dan istirahat cukup begitu penting untuk menjaga tubuh tetap sehat.
4. Obesitas atau kelebihan berat badan
Obesitas adalah kondisi medis di mana tubuh seseorang memiliki penumpukan lemak yang berlebihan dan mengganggu kesehatan. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolisme lainnya. Penting buat Anda untuk rutin olahraga untuk menghindari adanya obesitas.
Berita Terkait
-
Cegah Penyakit Radang Panggul Sejak Dini, IDI Dogiyai Berikan Informasi Pengobatan
-
Cegah Sindrom Mata Kering, IDI Gedong Tataan Bagikan Informasi Pengobatan
-
Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja
-
Kebiasaan yang Jadi Pemicu Banyak Pria Muda Kena Impotensi
-
Kemenkes: Kualitas Air Minum Indonesia Makin Membaik
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia