Suara.com - Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional atau Asparminas, menilai positif langkah market leader galon AMDK, yakni Aqua, yang memulai peralihan dari kemasan polikarbonat ke kemasan bebas BPA.
Organisasi payung produsen air kemasan bermerek tersebut menjelaskan, langkah itu sejalan dengan tren penggunaan galon air minum bermerek yang bebas dari risiko kontaminasi senyawa kimia berbahaya Bisfenol A atau BPA.
"Prediksi kami, tahun ini bakal lebih banyak lagi produsen air kemasan bermerek yang mengikuti jejak AQUA, market leader industri air minum dalam kemasan, yang meninggalkan galon berbahan plastik keras polikarbonat dan beralih menggunakan galon yang lebih sehat, berkualitas dan bebas BPA," kata Sekretaris Jenderal Asparminas, Nio Eko Susilo, Rabu (8/1/2025).
Menurut Eko, trend tersebut antara lain dipicu oleh perubahan preferensi konsumen yang menginginkan kemasan galon air minum yang sehat, bebas BPA dan terjamin keamanan dan mutunya.
Faktor lainnya, katanya, adalah regulasi pemerintah terkait risiko kesehatan di balik konsumsi air galon bermerek dengan kemasan dari jenis plastik keras polikarbonat.
Pada April 2024, Badan Pengawas Obat dan Makanan, otoritas tertinggi keamanan dan mutu pangan dalam negeri, mewajibkan industri air kemasan menambahkan label baru pada kemasan, berupa peringatan bahaya BPA, selambat-lambatnya pada 2028.
Regulasi tersebut menyusul temuan lapangan BPOM selama dua tahun berturut-turut yang menunjukkan kontaminasi BPA pada galon bermerek di sejumlah provinsi telah melewati ambang batas berbahaya.
Terkait hal tersebut, Eko menegaskan industri air kemasan mampu beradaptasi dengan aturan pelabelan BPA.
Hal itu, lanjutnya, dibuktikan dengan kemampuan market leader industri AMDK meninggalkan galon polikarbonat dan beralih ke kemasan galon galon bebas BPA dalam waktu singkat.
Baca Juga: Cara Perusahaan Air Minum RI Perkuat Produksi dari Hulu ke Hilir
"Sekarang ini di hampir seluruh wilayah Jakarta, market leader telah menarik galon polikarbonat dan menggantinya dengan galon bebas BPA yang terlihat segar, lebih bening dan dijamin bebas dari risiko kontaminasi BPA," katanya.
Eko bilang, 'shifting' kemasan galon oleh market leader di area Jakarta tersebut menyusul sukses penerapan hal serupa di seluruh Bali dan Manado dalam tiga tahun terakhir.
"Ini membawa pesan pada pelaku industri lainnya bahwa shifting tersebut bisa dilakukan dan industri berkomitmen pada penyediaan produk air minum bermerek yang aman bagi kesehatan konsumen," katanya.
Eko optismistis pabrikan air minum bermerek lainnya, jumlahnya mencapai 1.100 perusahaan di seluruh Indonesia, segera mengikuti langkah AQUA dan beralih ke kemasan galon bebas BPA.
"Semua produsen AMDK peduli terhadap kesehatan konsumen karena itu masalah peralihan ke kemasan galon bebas BPA tinggal menunggu waktu saja," tegasnya.
Data industri menunjukkan dari sekitar 170 juta galon air minum bermerek yang beredar di pasaran setiap tahunnya, sekitar 95% di antaranya menggunakan kemasan dari jenis plastik keras polikarbonat yang dihasilkan dari proses pengolahan senyawa kimia BPA.
Berita Terkait
-
Cara Perusahaan Air Minum RI Perkuat Produksi dari Hulu ke Hilir
-
Viral Video Produk AMDK Ada Jentik Hitam, Pakar Ingatkan Potensi Pidana Apabila Ada Pencemaran Nama Baik
-
Pakar Kimia Ungkap Sebab Kadar Bromat Dalam Air Minum Kemasan: Sumbernya Tercemar
-
LPPOM MUI Sebut AMDK Bersertifikasi Halal Pasti Halal, Ini Penjelasanya
-
Ramai Bahasan Bromat di AMDK Bikin Resah, BPOM Diminta Cek ke Lapangan
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas