Suara.com - Belum lama ini, publik dihebohkan dengan kasus mutilasi wanita dalam koper yang terjadi di Ngawi Jawa Timur. Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Farman sempat mengatakan bahwa tersangka kasus mutilasi wanita dalam koper berinisial RTH (32) tersebut didiagnosa memiliki gangguan kepribadian psikopat narsistik oleh psikolog forensik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologi, tersangka menunjukkan ciri-ciri psikopat narsistik yang ditandai dengan sifat antisosial serta kurangnya rasa iba terhadap sesamanya. Penasaran, apa itu psikopat narsistik? Seperti apa tanda dan ciri psikopat narsistik?
Cari tahu informasi selengkapnya melalui ulasan di bawah ini!
Apa Itu Psikopat Narsistik?
Psikopat narsistik adalah seseorang yang menunjukkan kombinasi antara gangguan kepribadian narsistik dan psikopati. Orang tersebut memiliki rasa mementingkan diri yang berlebihan, kebutuhan akan kekaguman, serta kurangnya empati, yang disertai dengan perilaku antisosial dan manipulatif.
Ciri Psikopat Narsistik
Memahami ciri-ciri psikopat narsistik sangat penting untuk mengenali dan menghindari potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh individu dengan karakteristik ini. Beberapa ciri psikopat narsistik adalah sebagai berikut:
1. Rasa Superioritas yang Berlebihan
Seseorang dengan gangguan psikopat narsistik cenderung memiliki perasaan grandiositas, yaitu keyakinan bahwa dirinya lebih unggul dan penting dibandingkan orang lain.
Orang ini sering melebih-lebihkan pencapaian dan bakatnya, serta mengharapkan pengakuan tanpa prestasi yang sepadan. Ia juga merasa berhak mendapatkan perlakuan istimewa dan kepatuhan dari orang lain.
2. Kebutuhan Akan Kekaguman yang Berlebihan
Baca Juga: Apa Itu Psikopat Narsistik? Kepribadian yang Dimiliki Antok, Pelaku Mutilasi Ngawi
Psikopat narsistik juga memiliki kebutuhan yang mendalam untuk dikagumi dan dipuji. Ia haus akan perhatian dan sering mencari cara untuk menjadi pusat perhatian. Ketika tidak mendapatkan pengakuan yang diinginkan, maka ia mungkin merasa frustrasi atau marah.
3. Kurangnya Empati
Salah satu ciri utama dari psikopat narsistik yaitu ketidakmampuannya untuk merasakan atau memahami perasaan dan kebutuhan orang lain.
Ia sering tidak peka terhadap perasaan orang lain dan mungkin mengeksploitasi atau memanipulasi orang lain tanpa rasa bersalah atau penyesalan.
4. Kurangnya Penyesalan atau Rasa Bersalah
Psikopat narsistik sering tidak menunjukkan penyesalan maupun rasa bersalah atas tindakannya, bahkan jika tindakan tersebut merugikan orang lain. Ia mungkin tampak tenang dan tidak terpengaruh setelah melakukan perbuatan yang salah atau kejam.
Berita Terkait
-
Apa Itu Psikopat Narsistik? Kepribadian yang Dimiliki Antok, Pelaku Mutilasi Ngawi
-
Kronologi Lengkap Mutilasi di Ngawi: Cekcok di Hotel Berujung Tubuh Dipotong, Dibuang di 3 Lokasi
-
Sadis! Ini Kronologi Mutilasi Wanita Dalam Koper di Ngawi, Pelaku Sempat Inapkan Potongan Tubuh di Rumah Nenek
-
Terkuak Motif Uswatun Khasanah Dimutilasi, Suami Siri Ngaku Sakit Hati Putrinya Disumpahi jadi PSK
-
Motif Mutilasi Sadis di Ngawi Terungkap, Suami Siri Sakit Hati Anak Disebut Bakal Jadi PSK
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
Terkini
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat