Suara.com - Batu saluran kemih (BSK) adalah masalah kesehatan yang sering muncul secara tiba-tiba, menimbulkan nyeri luar biasa, dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U (K), Ph.D menjelaskan, batu saluran kemih adalah endapan mineral yang terbentuk di ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra.
Dengan angka kejadian global mencapai 3%-20% serta risiko kekambuhan seumur hidup sebesar 50%-70%, penyakit ini menjadi perhatian utama dalam dunia medis.
Di Asia, prevalensinya berkisar 1%–19,1%. Jika tidak ditangani, BSK dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi saluran kemih, retensi urine, hidronefrosis dan gagal ginjal.
"Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti infeksi saluran kemih, retensi urine, hidronefrosis, bahkan gagal ginjal," jelas dia dalam peluncuran Urinary Stone Center di RS Siloam Asri, di Jakarta baru-baru ini.
Selain itu, lebih lanjut dr. Ponco mengatakan nyeri akibat batu saluran kemih juga berdampak pada kualitas hidup pasien, menyebabkan gangguan tidur, stres, kecemasan, serta keterbatasan dalam beraktivitas.
Teknologi Terkini untuk Penanganan Batu Saluran Kemih
Urinary Stone Center RS Siloam ASRI menawarkan berbagai metode pengobatan mutakhir yang disesuaikan dengan ukuran, lokasi, dan karakteristik batu, mulai dari prosedur non-invasif hingga minimal invasif. Berikut beberapa metode unggulan yang tersedia:
1. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
Baca Juga: Glaukoma dan Gejala Penglihatan Kabur: Mari Pahami Faktor-faktor Penyebab Sampai Cara Penanganannya
Metode non-invasif yang menggunakan gelombang kejut untuk menghancurkan batu di ginjal, ureter, atau kandung kemih. Pecahan batu kemudian dikeluarkan melalui urine secara alami. Ideal untuk batu berukuran 1-2 cm yang tidak terlalu keras.
2. Ureterorenoscopy (URS) dengan Thulium Fiber Laser (TFL)
Metode tanpa sayatan yang menggunakan ureteroscope melalui uretra untuk menghancurkan batu ureter. Lebih efektif dibanding ESWL dan memiliki risiko komplikasi yang lebih rendah.
3. Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)
Prosedur tanpa sayatan untuk menghancurkan batu ginjal yang keras dan sulit dijangkau. Menggunakan Thulium Fiber Laser (TFL) dan teknologi continuous flow & suction, sehingga risiko infeksi lebih rendah dan pemulihan lebih cepat.
4. Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) & Mini-PCNL
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara