Suara.com - Dunia rehabilitasi medis terus berinovasi. Terbaru, RS Atma Jaya memperkenalkan Korean Rehabilitation System (K-Rehab), metode yang terinspirasi dari pendekatan rehabilitasi di Korea.
Berbeda dengan rehabilitasi umumnya di Indonesia, K-Rehab dari SW Rehabilitation Centre ini mengutamakan kombinasi terapi manual, latihan fisik, serta teknologi medis modern.
Sebagai rumah sakit pendidikan, K-Rehab di RS Atma Jaya menawarkan pendekatan yang berfokus pada personalisasi terapi, di mana fisioterapis menggunakan teknik manual untuk mengoreksi masalah pada otot dan sendi, bukan hanya mengandalkan alat semata.
Edward, CEO Group RS Atma Jaya, menekankan bahwa kehadiran K-Rehab merupakan bagian dari strategi rumah sakit dalam menghadirkan layanan rehabilitasi yang lebih komprehensif.
"Sebagai institusi yang berkomitmen pada pelayanan kesehatan terbaik, RS Atma Jaya terus berinovasi untuk memberikan opsi perawatan yang lebih efektif bagi pasien. Metode rehabilitasi dari K-Rehab menawarkan pendekatan baru yang lebih menyeluruh, melengkapi layanan kami yang telah ada," katanya saat ditemui di RS Atma Jaya, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Edward melanjutkan, terapi ini akan menjadi opsi tambahan bagi pasien dengan kondisi seperti saraf terjepit, nyeri sendi, pasca stroke, atau cedera akibat aktivitas fisik yang selama ini mungkin mengalami proses pemulihan yang lambat dan terbatas.
Mengenai keunggulan K-Rehab, menurut Edward, bukan pada alat yang digunakan, melainkan kemampuan para terapis.
"Orang Korea, mereka tuh walaupun punya alat-alat canggih, bukan mengutamakan alat. Nomor satu adalah bagaimana terapis memanfaatkan tangannya. Alat yang ada cuma sebagai alat bantu," katanya.
Dr. Maria Theresia Yulita, S.H., M.H., MSM., CMC., MARS, Direktur RS Atma Jaya menambahkan bahwa kerja sama dengan SW Rehabilitation Centre telah dipersiapkan dengan matang.
Baca Juga: 5 Manfaat Terapi Spa untuk Kesehatan yang Perlu Kamu Tahu
"Kami berharap K-Rehab dapat menjadi pusat rehabilitasi terbaik di Jakarta Utara dan bahkan Indonesia. Dengan kolaborasi tenaga medis profesional yang telah mendapatkan pelatihan khusus, kami optimistis layanan ini dapat meningkatkan kualitas perawatan bagi pasien," katanya.
Dengan mengusung tema “Start with Care: The Real Collaboration for Protecting Mobility and Recovery”, K-Rehab menawarkan pendekatan yang berfokus pada personalisasi terapi, di mana fisioterapis menggunakan teknik manual untuk mengoreksi masalah pada otot dan sendi, bukan hanya mengandalkan alat semata.
“Kami ingin mengubah paradigma bahwa rehabilitasi hanya sebatas penggunaan alat. Di K-Rehab, terapis kami yang telah mendapatkan pelatihan dari tenaga ahli Korea Selatan akan memberikan perawatan yang lebih presisi melalui teknik manual seperti realignment, manual therapy, stretching, serta latihan keseimbangan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan kekuatan otot,” ujar Baxter Min, Direktur Marketing K-Rehab Center.
Selain metode terapi yang inovatif, K-Rehab juga menghadirkan kolaborasi erat dengan tim medis Rumah Sakit Atma Jaya.
Menurut Dr. Nelson Sudiyono, Sp.KFR, Dokter Spesialis Rehabilitas di RS Atma Jaya, rehabilitasi yang efektif harus dilakukan secara terpadu dengan berbagai disiplin ilmu.
“Pasien dengan masalah saraf dan tulang belakang, seperti skoliosis, nyeri leher, nyeri sendi, atau pasca stroke, perlu pendekatan yang tidak hanya berfokus pada penyembuhan tetapi juga pada pencegahan agar kondisinya tidak memburuk di masa depan," kata Dr. Nelson.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa