Suara.com - Nyeri haid sering kali mengganggu aktivitas harian Kamu, tetapi tahukah Kamu bahwa pengobatan alami untuk nyeri haid bisa menjadi solusi efektif tanpa efek samping? Indonesia kaya akan rempah-rempah dan tanaman herbal yang telah diteliti oleh berbagai universitas ternama untuk meredakan kram perut dan gejala menstruasi lainnya.
Artikel yang dikutip dari situs pafitanahtoraja.org ini akan membahas secara mendalam tujuh ramuan tradisional yang mudah Kamu temukan, lengkap dengan cara penggunaannya.
1. Kunyit
Kunyit telah lama dikenal sebagai anti-inflamasi alami berkat kandungan kurkumin di dalamnya. Penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan bahwa kurkumin mampu mengurangi produksi prostaglandin, senyawa penyebab kontraksi rahim yang memicu nyeri haid.
Untuk merasakan manfaatnya, Kamu bisa membuat jamu kunyit asam. Rebus 1 ruas kunyit parut dengan 2 gelas air, tambahkan sedikit asam jawa dan gula merah. Minum ramuan ini 2-3 hari sebelum menstruasi untuk mencegah nyeri berlebihan.
2. Jahe Merah
Jahe merah mengandung gingerol, senyawa aktif yang bersifat analgesik. Studi dari Universitas Indonesia (UI) membuktikan bahwa konsumsi jahe merah selama menstruasi dapat mengurangi intensitas nyeri hingga 50%.
Cara terbaik mengonsumsinya adalah dengan merebus jahe merah yang sudah dimemarkan bersama kayu manis. Minum selagi hangat untuk melancarkan peredaran darah dan meredakan kram.
3. Daun Sirih
Baca Juga: Dituding NPD, Baim Wong Jalani Tes Kesehatan Mental Sampai HIV
Daun sirih tidak hanya berguna untuk kesehatan kewanitaan, tetapi juga efektif meredakan nyeri haid. Penelitian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan bahwa daun sirih mengandung minyak atsiri yang bersifat relaksan, membantu mengendurkan otot rahim.
Rebus 5-7 lembar daun sirih dengan air hingga mendidih, lalu saring. Kamu bisa menambahkan madu untuk mengurangi rasa pahit. Minum ramuan ini 1-2 kali sehari saat menstruasi.
4. Kayu Manis
Kayu manis memiliki efek vasodilator yang membantu melancarkan aliran darah ke area panggul. Universitas Airlangga (Unair) mencatat bahwa kayu manis dapat mengurangi durasi nyeri haid hingga 30% jika dikonsumsi secara teratur.
Tambahkan bubuk kayu manis ke dalam teh hangat atau susu. Minum setiap pagi selama siklus menstruasi untuk hasil terbaik.
5. Temulawak
Temulawak sering digunakan dalam jamu Jawa untuk mengatasi kelelahan dan nyeri. Kandungan zat aktifnya, seperti kurkuminoid, membantu mengurangi peradangan penyebab nyeri haid.
Olahan temulawak yang paling mudah adalah dengan merebusnya bersama gula aren. Minum 2 kali sehari untuk menjaga stamina dan mengurangi rasa tidak nyaman.
6. Daun Pegagan
Daun pegagan atau antanan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan stres dan nyeri. Penelitian dari Universitas Padjadjaran (Unpad) menunjukkan bahwa ekstrak pegagan dapat menurunkan ketegangan otot dan mengurangi nyeri haid.
Kamu bisa mengonsumsi daun pegagan sebagai lalapan atau merebusnya dengan air. Tambahkan sedikit madu jika ingin rasa yang lebih enak.
7. Kencur
Kencur mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang bekerja sebagai pereda nyeri alami. Universitas Diponegoro (Undip) menemukan bahwa kencur efektif mengurangi mual dan kram perut saat haid.
Cara terbaik menggunakannya adalah dengan membuat beras kencur. Haluskan kencur bersama beras yang sudah direndam, lalu peras dan minum airnya.
Kombinasi Herbal untuk Hasil Maksimal
Pengobatan alami untuk nyeri haid dari rempah Indonesia tidak hanya mudah didapat, tetapi juga minim efek samping. Kamu bisa mencoba kombinasi beberapa herbal di atas untuk mendapatkan manfaat yang lebih maksimal. Ingat, konsistensi adalah kunci utama. Jika nyeri tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter.
Dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia, Kamu bisa melewati masa menstruasi dengan lebih nyaman dan produktif. Selamat mencoba!***
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Klaim Bantuan Dana Rp 3,5 Juta dari BPJS Kesehatan
-
Duka yang Diabaikan: Remaja Kehilangan Orang Tua, Siapa Peduli?
-
Cegah Pecah Pembuluh Darah Sejak Dini: Strategi Holistik untuk Menjaga Kesehatan Otak di Usia Lanjut
-
Rahasia Kulit Sehat dan Glowing, Konsumsi Buah-buahan Ini untuk Gantikan Skincare Mahalmu
-
Dituding NPD, Baim Wong Jalani Tes Kesehatan Mental Sampai HIV
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!