Dalam uji coba 3 bulan, kelompok pasien yang hanya mengonsumsi pare mengalami fluktuasi gula darah 40% lebih tinggi dibandingkan yang menggunakan kombinasi pare dan metformin. Artinya, pare berfungsi sebagai pendamping, bukan pengganti terapi utama.
Tips Mengolah Pare untuk Minimalkan Efek Samping
Agar Kamu tetap bisa merasakan manfaat pare tanpa khawatir efek samping, ikuti trik berikut:
1. Rebus dengan daun jambu biji
Senyawa tanin dalam jambu biji mengurangi rasa pahit dan menetralkan senyawa toksik.
2. Fermentasi menjadi the
Fermentasi selama 3 hari menurunkan kadar lectin hingga 70%, berdasarkan studi IPB.
3. Kombinasi dengan temulawak
Ramuan ini melindungi hati dari efek samping pare, menurut resep tradisional Jawa.
Baca Juga: PESBEVI Gelar Webinar Bahaya Komplikasi Kaki Diabetik, Wamenkes Dante Diminta Ini
Kapan Harus Berhenti Konsumsi Pare?
Waspadai tanda-tanda seperti pusing, gemetar, atau keringat dingin—gejala awal hipoglikemia. Jika muncul mual atau nyeri perut hebat, segera hentikan konsumsi dan periksa fungsi hati. Data dari RS Dr. Sardjito Yogyakarta menunjukkan bahwa 1 dari 20 pasien diabetes mengalami intoleransi pare akibat sensitivitas individu.
Bijaklah Sebelum Menganggap Herba sebagai Solusi Instan
Efek samping pare untuk penderita diabetes tidak bisa dianggap sepele. Meski alami, interaksinya dengan tubuh bisa kompleks. Selalu konsultasikan dengan dokter dan lakukan pemeriksaan berkala.
Ingat, tidak ada herbal yang benar-benar "aman"—semuanya bergantung pada dosis, kondisi tubuh, dan cara pengolahan. Dengan pemahaman ini, Kamu bisa memanfaatkan kekayaan herbal Indonesia tanpa mengorbankan kesehatan. ***
Berita Terkait
-
PESBEVI Gelar Webinar Bahaya Komplikasi Kaki Diabetik, Wamenkes Dante Diminta Ini
-
Tak Cuma Gula, Nasi dan Tepung Juga Biang Keladi Diabetes? Ini Penjelasan Dokter
-
Penderita Diabetes Wajib Tahu! 8 Buah Ini Cocok Dikonsumsi
-
11 Langkah Sederhana untuk Mengurangi Konsumsi Gula
-
CEK FAKTA: Raffi Ahmad Sebut Air Garam Bisa Atasi Diabetes
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter