Sebelum menjalani prosedur ini, pasien akan melalui proses konsultasi bersama tim medis yang terdiri dari dokter spesialis jantung intervensi struktural, dokter spesialis jantung ahli ekokardiografi, dan dokter spesialis anestesi.
Pasien juga diharuskan berpuasa selama 6 hingga 8 jam karena alat TEE dimasukkan melalui esofagus.
Setelah pasien diberikan anestesi, alat TEE dimasukkan ke kerongkongan untuk menampilkan kondisi jantung.
Selanjutnya, dokter akan memasukkan kateter melalui pembuluh darah di paha (baik arteri maupun vena femoralis), tergantung dari lokasi kebocoran yang ingin ditangani.
Kateter ini kemudian diarahkan menuju area jantung yang mengalami gangguan dan dilakukan tindakan penutupan kebocoran.
Prosedur ini biasanya memakan waktu antara satu hingga dua jam sejak anestesi diberikan.
Pasien yang menjalani prosedur ini umumnya menjalani rawat inap selama lima hari, terdiri dari dua hari sebelum prosedur dan tiga hari setelah tindakan. Jika diperlukan, pasien juga diberikan antibiotik guna mencegah infeksi.
Dari sisi keamanan, prosedur ini sangat minim efek samping karena tidak menggunakan sinar radiasi.
Adapun efek samping ringan yang mungkin terjadi, seperti mual atau muntah, biasanya berkaitan dengan efek anestesi yang wajar dalam prosedur medis.
Baca Juga: 7 Rahasia Daun Sukun untuk Jantung Sehat: Bukti Ilmiah dan Cara Mengolahnya
“RS Siloam Jantung Diagram adalah rumah sakit khusus jantung yang berlokasi di Cinere yang didukung oleh tim dokter berpengalaman dan teknologi terkini untuk menangani berbagai jenis gangguan jantung," ujar dr Sidhi.
Lebih jauh, dr Sidhi juga menekankan keunggulan RS Siloam Jantung Diagram sebagai pelopor dalam pelaksanaan metode zero fluoroscopy secara rutin di Indonesia.
Keberhasilan metode ini tidak terlepas dari keahlian tim medis serta teknologi pencitraan canggih yang digunakan dalam setiap tindakan.
"Kami menjadi salah satu dari sedikit rumah sakit di Indonesia yang sudah rutin melakukan prosedur zero fluoroscopy, prosedur tanpa radiasi yang aman dan nyaman bagi pasien, ditangani langsung oleh tenaga medis yang ahli di bidangnya,” pungkasnya.
Dengan hadirnya prosedur zero fluoroscopy, dunia medis kini memiliki alternatif yang lebih aman dan efektif untuk menangani penyakit jantung struktural, sekaligus memberikan harapan baru bagi pasien yang sebelumnya terbatas oleh risiko paparan radiasi atau gangguan organ lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan