Suara.com - Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis di 1.000 hari pertama kehidupan masih menjadi isu penting di Indonesia.
Dampaknya bukan hanya soal tinggi badan, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak, kecerdasan, hingga produktivitas anak di masa depan.
Untuk mencegah stunting, peran keluarga sangat krusial, mulai dari memastikan asupan gizi yang tepat, menerapkan pola pengasuhan responsif, hingga aktif mencari informasi seputar kesehatan anak.
Kolaborasi antara orang tua, kader masyarakat, hingga pemerintah menjadi kunci dalam menurunkan risiko stunting sejak dini.
ChildFund International di Indonesia mendukung upaya pemerintah menurunkan stunting melalui program berbasis masyarakat.
Program Percepatan Penurunan Stunting atau Acceleration of Stunting Rejection Program (ASRP) ini sukses menurunkan angka stunting di beberapa wilayah di Kota Bogor dari 35,9% menjadi 28,6%.
Hal ini disampaikan oleh Siti Aisah, Health Specialist ChildFund International di Indonesia dalam kegiatan diseminasi capaian ASRP yang berlangsung di Kupang, 11 Juni 2025.
ASRP yang dirilis pada tahun 2022 merupakan kelanjutan dari keberhasilan inisiatif sebelumnya, yaitu Bapak Ibu Anak Tangguh Kota Bogor (Batagor) yang berlangsung di Bogor dari tahun 2020 - 2021.
"Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting dan isu malnutrisi lainnya dengan melibatkan pemangku kepentingan lokal utama, termasuk TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting), Bapperida, Dinas Kesehatan, puskesmas, pemerintah daerah, dan relawan masyarakat terlatih," ujar Icha, panggilan akrabnya.
Baca Juga: Cegah Stunting Sekaligus Jaga Lingkungan: Edukasi PHBS Jadi Kunci di Gunungkidul
ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan, salah satunya di Kota Bogor, Jawa Barat.
Program ini mempromosikan pengasuhan yang responsif, peningkatan gizi anak dan perubahan perilaku berkelanjutan di tingkat masyarakat. Dan hasilnya cukup menggembirakan.
“ASRP berkontribusi pada penurunan angka stunting dari dari 35,9% menjadi 28,6%. Program ini juga membantu penurunan gizi buruk berat dari 9,4% menjadi 3,2% dan gizi buruk dari 26,6% menjadi 12,7%. Sementara angka anak dengan berat badan sangat kurang menurun dari 21,9% menjadi 14,3%,” ujar FE. Eriyanto, Pimpinan Yayasan Warga Upadaya, mitra inti ChildFund International di Indonesia di wilayah Bogor.
Pencapaian ini menunjukkan dampak pendekatan berbasis masyarakat yang berakar pada konteks dan kemitraan lokal.
Program ini sendiri sudah mendapat pengakuan dari Pemerintah Kota Bogor.
"Program ini memberikan tiga hal kepada masyarakat. Pertama, edukasi terhadap pola asuh kepada anak, pengetahuan gizi bagi keluarga dan memberikan gambaran terkait dengan pengembangan upaya penurunan stunting," ujar Rudy Mashudi, Kepala Bapperida Kota Bogor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat