Suara.com - Produsen suplemen asal Australia, Blackmores kini sedang jadi sorotan dan hendak diseret ke meja hijau setelah beberapa produknya dituding menyebabkan konsumen keracunan serta menyebabkan masalah saraf.
Di Australia, Blackmores sedang dihadang gugatan class action karena ratusan konsumen mengaku mereka mengalami masalah saraf, migren, hingga penurunan fungsi kognitif akibat mengonsumsi suplemen dengan dosis vitamin B6 tinggi.
Blackmores sendiri cukup populer di Indonesia dan meski kasus serupa belum dilaporkan di Tanah Air, tetapi Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati, menegaskan pentingnya pemahaman soal batas aman konsumsi vitamin B6.
"Vitamin B6 itu memang kita mengenalnya sebagai vitamin saraf. Sebenarnya bagus untuk banyak kebutuhan, tetapi sebetulnya kebutuhan hariannya itu tidak terlalu tinggi," jelas Zullies kepada Suara.com, Senin (21/7/2025).
Dia menjelaskan, kebutuhan harian vitamin B6 pada orang dewasa hanya sekitar 2 miligram dan itu bisa diperoleh dari makanan alami seperti biji-bijian, kacang-kacangan, daging, serta pisang.
"Kebutuhan hariannya cuma 2 miligram. Tapi kenapa kita harus minum sampai 50 miligram? Itu berarti sudah berapa kali lipatnya. Jadi dampaknya memang ketika over toxic ya akhirnya bisa berbahaya," ucapnya.
Kasus yang mencuat di Australia menunjukkan adanya dugaan puluhan orang mengalami gangguan saraf setelah mengonsumsi produk Blackmores yang mengandung vitamin B6 dalam dosis tinggi.
Meski begitu, tidak semua individu akan bereaksi sama, karena efeknya tergantung pada durasi konsumsi, dosis, dan sensitivitas tubuh masing-masing.
Kendati belum ada laporan resmi mengenai efek toksik vitamin B6 di Indonesia, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak menganggap semua suplemen aman tanpa pengawasan.
Baca Juga: Hadapi Musim Hujan dengan Fit: Panduan Vitamin dan Suplemen dari Apoteker
"Namanya suplemen itu kan tambahan. Jadi ketika kekurangan (nutrisi), barulah kita membutuhkan (suplemen). Siapa yang ngerti kita kekurangan? Biasanya ditandai dengan gejala-gejala tertentu dan itu perlu dipastikan juga ke dokter," pesannya.
Berita Terkait
-
Awas, Suplemen Blackmores Dituding Sebabkan Keracunan dan Masalah Saraf
-
Suplemen Berbasis Sains: Rahasia Mendapatkan Manfaat Optimal Tanpa Risiko Kesehatan
-
BPOM Tarik Izin Edar Suplemen WT Imbas Overclaim, Dokter Richard Lee Kena Sentil
-
Awas! Suplemen Berlebihan Picu Risiko Kanker, Ini Kata Ahli Gizi
-
Peduli Lingkungan, Blackmores Indonesia Berhasil Kumpulkan Lebih dari 3.700 Sampah Botol Plastik
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?