Suara.com - Banyak orang menganggap remeh kesehatan gigi dan mulut, termasuk penyakit gusi seperti periodontitis pada ibu hamil ternyata bisa menyebabkan kasus stunting dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) pada bayi yang dikandung.
Kenyataan ini diungkap Dokter Gigi sekaligus Co-Founder Kembara Nusa drg. Safira Khairina, M.Kes. yang kerap berfokus pada layanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah belum terjangkau medis.
Menurut drg. Safira, ia kerap mendapati ibu hamil mengalami peradangan serius di gusi dan tulang di sekitarnya atau yang lebih dikenal periodontitis.
Bukan cuma sebabkan ganggu kesehatan pribadi ibu hamil, kondisi ini juga bisa sebabkan bayi lahir prematur, yaitu lahir sebelum kehamilan menginjak 37 minggu.
"Gigi yang sehat dimulai sejak dalam kandungan. Maka penting bagi ibu hamil untuk menjaga kebersihan mulut dan memeriksakan gigi secara rutin," ujar drg. Safira melalui keterangan yang diterima Suara.com, Rabu (23/7/2025).
Periodontitis adalah peradangan pada struktur penyangga gigi yaitu tulang penyangga gigi dan gusi. Kondisi yang ditandai dengan gusi sering berdarah ini bisa menyebabkan kerusakan jaringan di sekitar gusi dan gigi, sekaligus menyebabkan gigi tanggal secara spontan.
Pada ibu hamil, periodontitis bisa menyebabkan peradangan sistemik yang berisiko menurunkan fungsi plasenta, ganggu metabolisme zat gizi, dan menurunkan efisiensi penyerapan nutrisi ke janin. Karena itu, menjaga kesehatan mulut selama kehamilan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan janin yang optimal.
Mirisnya lagi menurut drg. Safira, bayi yang sejak di dalam kandungan tidak mendapat nutrisi maksimal inilah yang akhirnya memicu stunting dan BBLR. Bahkan jika bayi lahir dengan stunting dan BBLR inilah yang menciptakan ‘lingkaran setan’, karena anak tersebut nantinya lebih berisiko alami gangguan tumbuh kembang gigi enamel tipis, keterlambatan pertumbuhan gigi, hingga karies dini yang dapat menghambat anak untuk mendapatkan asupan gizi yang optimal.
"Kami berharap para kader bisa menjadi penerang informasi di lingkungannya untuk menurunkan angka stunting dan BBLR melalui edukasi gigi yang lebih merata," ungkap drg. Safira dalam acara bakti sosial kesehatan gigi dan mulut yang digelar oleh Yayasan Kembara Nusa bersama GIGI.ID di Desa Senaru, Lombok Utara pada 16 hingga 20 Juli 2025 lalu.
Baca Juga: 5 Sabun Cuci Muka yang Aman untuk Bumil, Kulit Tetap Glowing dan Sehat saat Hamil
Penjelasan drg. Safira ini juga sesuai dengan data Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara, yang menunjukkan bahwa BBLR merupakan komplikasi neonatal tertinggi di kabupaten ini yaitu 49,7% dari seluruh kasus pada 2022.
Rinciannya, Kecamatan Bayan mencatat angka tertinggi sebesar 63,2%. Sementara itu, prevalensi stunting di Lombok Utara pada tahun 2024 tercatat sebesar 14,69%, meski telah menunjukkan tren penurunan.
Inilah sebabnya, dengan dukungan penuh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai sponsor utama, lebih dari 450 warga Desa Senaru menerima layanan pemeriksaan dan pengobatan gigi secara gratis, mulai dari pencabutan, penambalan gigi, perawatan gigi anak dan dewasa, hingga pemberian obat-obatan.
Kegiatan ini juga melibatkan lebih dari 30 relawan medis dan non-medis dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jakarta, Lampung, Riau, Bandung, Bali, dan Mataram, yang secara sukarela hadir untuk memperluas akses layanan kesehatan gigi di wilayah yang masih kekurangan tenaga medis.
Terakhir, Ketua Pengurus Wilayah PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) NTB, drg. Bagyo Ariyogo Murdjani mengingatkan layanan kesehatan gigi dan mulut perlu dilakukan dengan konsisten, termasuk harus dibarengi dengan edukasi terus-menerus yang bisa mengubah gaya hidup masyarakat seperti kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur dan setelah sarapan.
"Yang paling penting adalah bagaimana penyuluhan ini mampu mengubah perilaku masyarakat. Jika pola menyikat gigi anak atau ibu hamil bisa berubah, maka dampaknya akan jauh lebih besar," tegas drg. Bagyo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien