- Target: 70 ribu anak di Kabupaten Sumenep.
- Waktu: Pelaksanaan dipercepat dan ditargetkan selesai dalam dua minggu.
- Logistik: Pemerintah telah menyiapkan 11 ribu vial vaksin, di mana satu vial bisa digunakan untuk delapan anak, sehingga total pasokan cukup untuk 80 ribu anak.
"Target kita dua minggu selesai. Kalau dalam dua minggu selesai, mudah-mudahan ini akan langsung secara drastis menurunkan indikasi campak,” ucap Budi optimis.
Di tengah upaya keras pemerintah untuk menekan laju penularan, tantangan besar datang dari peredaran hoaks dan disinformasi anti-vaksinasi di masyarakat, terutama melalui grup-grup percakapan seperti WhatsApp.
Menkes Budi secara tegas menyebut penyebaran berita bohong ini sebagai tindakan berbahaya yang membahayakan nyawa anak-anak.
“Sekarang kan banyak berita-berita WhatsApp mengenai jangan imunisasi, jangan vaksinasi. Teman-teman, itu sangat berbahaya dan jahat. Karena kita lihat sampai meninggal 20 anak, hanya gara-gara masyarakat diteror berita-berita itu,” ucapnya dengan nada prihatin.
Kementerian Kesehatan mencatat adanya tren peningkatan kasus infeksi campak pada anak sepanjang tahun 2025. Data menunjukkan dinamika yang mengkhawatirkan:
- Tahun 2024: Kasus sempat menurun menjadi lebih dari 3.500 kasus.
- Tahun 2025: Hingga Agustus, kasus sudah mencapai lebih dari 3.400, menunjukkan potensi lonjakan signifikan hingga akhir tahun.
Kejadian Luar Biasa (KLB):
- 2022: Dilaporkan 64 KLB.
- 2023: Meningkat menjadi 95 KLB.
- 2024: Menurun menjadi 53 KLB.
- 2025: Hingga Agustus, sudah tercatat sebanyak 46 KLB di berbagai wilayah.
Data ini menjadi bukti nyata bahwa ancaman campak masih ada dan memerlukan kewaspadaan serta tindakan kolektif dari semua pihak, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat luas.
Tag
Berita Terkait
-
MAW Talk Awards 2025, BPJS Kesehatan Raih Penghargaan Lembaga Publik Paling Berpengaruh
-
Antrean Panjang, Menkes Targetkan 2027 Seluruh Provinsi Bisa Operasi Bypass Jantung
-
7 Tanda Awal Kanker Kulit yang Sering Diabaikan, Wajib Kamu Waspadai!
-
Kalau Jadi Korban Kerusuhan Demo, Apakah Biaya Pengobatannya Ditanggung BPJS?
-
8 Gaya Hidup Sehat ala Orang China yang Bikin Panjang Umur Tanpa Ribet
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!