Suara.com - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota dan gaya hidup serba cepat, donor darah sering kali terabaikan. Padahal, di balik satu kantong darah yang didonorkan, ada nyawa yang bisa terselamatkan.
Data dari Palang Merah Indonesia (PMI) menunjukkan, kebutuhan darah nasional mencapai 5,1 juta kantong per tahun, namun stok yang tersedia kerap tidak sebanding dengan permintaan.
Apalagi, di era modern, saat di mana masyarakat kian sibuk dengan urusan masing-masing, dan nilai solidaritas perlahan semakin memudar.
Padahal ada deretan alasan mengapa donor darah merupakan hal yang penting, yang dapat menjadi rutinitas bagi banyak orang.
Mengapa Donor Darah Penting?
1. Kebutuhan Tinggi, Stok Sering Kurang
PMI memperkirakan, Indonesia membutuhkan 14 ribu kantong darah setiap harinya. Kekurangan stok bisa berdampak pada pasien darurat, operasi besar, dan penderita penyakit kronis.
2. Manfaat untuk Pendonor
Mendonorkan darah secara rutin dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, menjaga kadar zat besi, dan memicu regenerasi sel darah baru. Selain itu, ada kepuasan batin karena membantu orang lain.
Baca Juga: Indonesia Kirim 800 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
3. Solidaritas di Tengah Individualitas
Kegiatan donor darah menjadi pengingat bahwa kita masih saling terhubung. Satu langkah kecil dari satu orang bisa menyelamatkan lebih dari satu nyawa.
Di balik setiap kantong darah, ada cerita tentang harapan dan keberlanjutan hidup. Donor darah bukan hanya aksi kemanusiaan, melainkan simbol kebersamaan yang tak lekang oleh waktu. Satu langkah kecil dari kita, bisa memberi harapan besar bagi orang lain.
Contoh Nyata Ruang Kebersamaan
ASG Tower memberikan cerita berbeda pada Rabu, 27 Agustus 2025, ASG Tower. Lantai mezanin gedung tersebut dipenuhi ratusan karyawan dan tenant yang berkumpul demi satu tujuan mulia, berbagi setetes darah untuk kehidupan.
Sejak pukul sembilan pagi, antrean peserta sudah mengular. Ada yang datang bersama teman kantor, ada pula yang hadir seorang diri dengan tekad penuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia