Health / Women
Jum'at, 26 September 2025 | 12:47 WIB
Nada Tarina Pamer Bekas Operasi, Apa Penyebab Skoliosis pada Wanita?

Suara.com - Baru sekitar satu bulan pascaoperasi, Nada Tarina Putri akhirnya mengungkap dan berbagi tentang perjalanan pemulihannya setelah menjalani operasi besar untuk mengatasi skoliosis.

Melalui unggahan di Instagram, ia memamerkan foto rontgen tulang belakangnya sebelum dan sesudah operasi, serta memperlihatkan bekas jahitan panjang di punggungnya. 

Dalam keterangan unggahannya, Nada mengungkap bahwa dirinya harus menjalani operasi lantaran skoliosis yang diidapnya sudah memiliki kelengkungan tulang belakangnya yang cukup parah, yaitu sekitar 46' di bagian bawah dan 38' di bagian tengah, disertai rotasi grade 3.

Karena kondisi tersebut, aktivitas-aktivitas yang pernah menjadi rutinnya seperti balet harus dihentikan sementara waktu dan kini ia pun baru mulai kembali menjalani aktivitas seperti biasa. 

Operasi tersebut menjadi pengalaman pertama bagi Nada menjalani rawat inap dan prosedur medis serius. Ia dirawat selama 12 hari di rumah sakit.

Skoliosis sendiri menjadi salah satu penyakit atau kelainan yang kerap diidap oleh wanita . Lalu, apa yang sesungguhnya menjadi penyebab skoliosis, terutama pada wanita? Simak inilah selengkapnya. 

Apa Itu Skoliosis?

Skoliosis adalah kondisi kelainan tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke samping menjadi huruf “C” atau “S”. Normalnya, tulang belakang harusnya tetap lurus dari sisi belakang tubuh.

Selain kelengkungan ke samping, rotasi atau putaran pada vertebra juga bisa terjadi dan membuat satu sisi tubuh tampak lebih menonjol seperti satu bahu atau sisi pada punggung.

Baca Juga: Waspadai Skoliosis: Ancaman Baru dari Gaya Hidup Digital yang Sering Diabaikan

Kondisi ini bisa ringan hingga sangat berat, tergantung derajat kelengkungannya dan dampaknya terhadap fungsi tubuh.

Mengapa Wanita Lebih Rentan Terkena Skoliosis?

Data klinis dan observasi menunjukkan bahwa skoliosis idiopatik atau enis skoliosis yang penyebab pastinya belum diketahui dengan jelas lebih banyak ditemukan pada remaja perempuan dibanding laki-laki.

Ada beberapa teori dan faktor yang diduga menjadi penyebabnya, antara lain :

1. Pertumbuhan yang cepat (growth spurt) pada masa pubertas

Masa remaja perempuan biasanya diwarnai lonjakan pertumbuhan tulang dan tinggi badan dalam waktu pendek. Saat terjadi pertumbuhan cepat, struktur tulang dan jaringan ikat seperti ligamen dan otot menjalani adaptasi besar.

Load More