Dalam fase ini, stabilitas dan keseimbangan mekanis tulang belakang bisa terganggu, sehingga kelengkungan patologis bisa muncul lebih mudah pada mereka yang memiliki predisposisi.
2. Pengaruh hormon seks (estrogen & hormon pertumbuhan)
Perempuan memiliki hormon estrogen yang relatif tinggi dibanding laki-laki. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hormon seks bisa memengaruhi kekuatan tulang, elastisitas jaringan ikat, dan pertumbuhan tulang.
Fluktuasi hormon bisa memengaruhi keseimbangan jaringan, sehingga wanita bisa lebih rentan terhadap perubahan posisi tulang atau penurunan ketahanan struktur pendukung tulang belakang.
3. Faktor genetik/keturunan
Meskipun skoliosis idiopatik tidak memiliki satu gen penyebab tunggal yang pasti, riwayat keluarga menjadi faktor risiko yang kuat.
Jika dalam keluarga seperti ibu, saudara kandung ada orang yang mengalami skoliosis, maka kemungkinan anak perempuan turunannya memiliki risiko lebih tinggi.
4. Perbedaan struktur tubuh dan kelemahan otot inti (core muscles)
Beberapa teori menyebutkan bahwa struktur anatomi tubuh wanita yang kadang memiliki pinggul lebih lebar, distribusi massa otot yang berbeda, dan postur tubuh yang sedikit berbeda turut memengaruhi beban mekanis yang harus ditanggung tulang belakang.
Baca Juga: Waspadai Skoliosis: Ancaman Baru dari Gaya Hidup Digital yang Sering Diabaikan
Jika otot inti kurang kuat atau tidak seimbang, beban pada tulang belakang menjadi tidak merata dan berpotensi memicu kelengkungan.
5. Kondisi medis atau pertumbuhan tulang yang tidak normal
Beberapa wanita mungkin memiliki kelainan bawaan pada struktur vertebra seperti vertebra bentuk tidak sempurna, cacat perkembangan atau kelainan metabolik tulang seperti misalnya kepadatan tulang rendah yang pada fase pertumbuhan memperbesar risiko terjadinya skoliosis.
Meskipun begitu, ada beberapa cara untuk bisa melakukan pencegahan terhadap skoliosis yang dapat dimulai sedini mungkin seperti :
- Pemeriksaan rutin sejak usia remaja dengan deteksi dini jika ada kelainan postur
- Melakukan latihan fisik & penguatan inti tubuh
- Menjaga postur tubuh saat duduk, berdiri, belajar
- Asupan nutrisi yang mendukung kesehatan tulang (kalsium, vitamin D, protein)
- Menghindari beban berat di satu sisi tubuh, misalnya membawa tas berat sebelah.
Kesehatan tulang menjadi salah satu faktor keberlangsungan hidup dengan harapan hidup lebih lama terutama bagi perempuan. Maka dari itu, segera lakukan pengecekan dan hindari banyak faktor penyebab skoliosis agar hal tersebut tak terjadi pada kita.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan