- Anagata hadirkan linen medis antivirus pertama di Indonesia untuk kurangi risiko infeksi silang di rumah sakit.
- Produk dilengkapi teknologi Smart Temp, water repellent, dan stain away, tetap nyaman serta efisien saat dipakai dan dicuci.
- Berdiri 2022, Anagata sudah tersertifikasi internasional dan fokus jadi pionir tekstil medis nasional.
Suara.com - Pandemi COVID-19 membuka mata dunia terhadap betapa rapuhnya sistem perlindungan di fasilitas kesehatan. Protokol kebersihan semakin diperketat, standar keamanan terus ditingkatkan, namun ada satu aspek yang kerap terabaikan: linen medis.
Sprei, tirai, gorden, seragam, hingga selimut di rumah sakit selama ini hanya dianggap sebagai pelengkap, padahal berpotensi besar menjadi media penyebaran infeksi silang.
Inilah yang mendorong Dian Chrisna Murti, seorang profesional yang sudah lebih dari 25 tahun berkecimpung di industri linen rumah sakit, untuk mendirikan Anagata Beyond Textile.
Sejak berdiri pada tahun 2022 di Tangerang Selatan, Anagata hadir dengan misi sederhana namun vital: menghadirkan perlengkapan medis yang bukan hanya nyaman, tetapi juga mampu melindungi pasien dan tenaga kesehatan dari ancaman virus dan bakteri.
“Dulu orang hanya berpikir steril itu untuk ruang operasi atau ICU. Padahal di UGD pun kita butuh perlindungan, karena kita tidak tahu pasien di sebelah sakit apa. Kain rumah sakit adalah salah satu media yang rentan menyebarkan infeksi silang. Dengan Anagata, tingkat penyebaran bisa dikurangi,” ujar Dian dalam ajang International Hospital Expo 2025 baru-baru ini di Tangerang Selatan.
Teknologi Antivirus di Linen Medis
Untuk mewujudkan misinya, Anagata menggandeng HeiQ Materials AG, perusahaan teknologi asal Swiss yang telah diakui secara global. Kolaborasi ini menghasilkan inovasi linen medis antivirus pertama di Indonesia.
Teknologi antivirus diaplikasikan pada kain melalui proses kimia bersuhu tinggi sehingga molekul antivirus terikat sempurna dan tahan cuci. Eric Tanudjaja, Direktur HeiQ Indonesia, menjelaskan keunggulan teknologi ini.
"Ketika virus, bakteri, atau jamur menempel di kain, dalam hitungan detik mereka rusak dan menjadi tidak aktif. Semua treatment aman untuk kulit, bahkan sudah Oeko-Tex certified, halal, dan food grade (meskipun tentu bukan untuk dimakan),” terangnya.
Baca Juga: 5 Artis Berobat di Mount Elizabeth Singapura, Ada yang Bayar Rp195 Juta per Malam!
Teknologi ini terbukti tetap efektif meski telah melalui 25 kali pencucian. Dengan standar usia linen medis mencapai 150 kali pencucian, daya guna produk Anagata sesuai dengan kebutuhan rumah sakit modern.
Selain perlindungan antivirus, Anagata juga mengembangkan fitur water repellent yang membuat kain tahan air dan cairan, serta teknologi stain away yang memungkinkan noda darah atau cairan tubuh hilang hanya dengan pencucian biasa tanpa perlu bahan kimia keras.
Tentu saja hal ini memberikan efisiensi tinggi pada proses laundry rumah sakit tanpa mengurangi kualitas kebersihan.
Perlindungan dan Kenyamanan dalam Satu Inovasi
Anagata memahami bahwa pasien membutuhkan bukan hanya proteksi, tetapi juga kenyamanan. Karena itu, salah satu inovasi unggulannya adalah Smart Temp, teknologi kain yang mampu menyesuaikan suhu tubuh pemakainya.
“Antivirus memang tidak kasat mata, tapi kenyamanan bisa dirasakan. Jika pasien kedinginan, kain bisa menghangatkan. Jika kepanasan, kain bisa mendinginkan,” jelas Dian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia