- Workshop Kemenkes–LPDSI bahas inovasi stem cell bersertifikasi internasional.
- Prof. Deby Vinski dorong Indonesia jadi pusat kedokteran regeneratif dunia.
- Pelatihan stem cell di Vinski Tower tegaskan kemajuan medis Indonesia.
Suara.com - Dunia kedokteran tengah melangkah cepat menuju era baru: regenerasi medis. Di sinilah ilmu pengetahuan dan harapan manusia bertemu—bagaimana tubuh tak hanya diobati, tapi dipulihkan dari dalam melalui teknologi stem cell, secretome, dan exosome.
Semangat itulah yang terasa kuat di Workshop Inovasi Terbaru Kemenkes RI dan LPDSI bertajuk “Regenerasi Medis: Aplikasi Stem Cell dan Turunannya”, yang digelar di Vinski Tower, Jakarta.
Acara ini menjadi tonggak penting bagi Indonesia, karena tak hanya bersertifikasi resmi Kementerian Kesehatan RI, tapi juga diakui World Council of Stem Cell (WOCS) Geneva, Switzerland—menjadikannya satu-satunya pelatihan di Tanah Air dengan sertifikasi internasional di bidang ini.
Workshop yang digagas oleh Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, Presiden WOCS sekaligus salah satu pionir stem cell dunia, sukses menghadirkan puluhan dokter dari berbagai spesialisasi.
Mereka tak hanya mendengarkan teori, tetapi juga terjun langsung ke praktik aplikasi stem cell, termasuk pada kasus osteoarthritis yang dipandu dr. Langga Sintong, SpOT.
“Ini momentum penting untuk memperkuat kompetensi dokter Indonesia menghadapi tantangan layanan kesehatan modern melalui inovasi stem cell berstandar internasional,” ujar Prof. Deby.
Ia juga menegaskan bahwa arah besar dunia kesehatan kini bergerak menuju kedokteran preventif dan regeneratif, bidang yang tak hanya menyembuhkan, tapi juga memperlambat penuaan dan memperbaiki jaringan rusak secara alami.
Kolaborasi untuk Masa Depan
Workshop ini merupakan hasil kolaborasi Lembaga Pelatihan Dokter Seluruh Indonesia (LPDSI) bersama Celltech Stem Cell Centre, serta dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan RI.
Baca Juga: Menolak Tua! 5 Artis Senior Ini Buktikan Usia 50-an Justru Makin Memesona
Ketua Umum PDSI, Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyatno, Sp.B., M.A.R.S, menegaskan pentingnya pembaruan ilmu di bidang ini.
“Regenerasi medis bukan lagi masa depan—ia adalah kebutuhan hari ini,” ujarnya.
Di sisi lain, Prof. Deby memuji kepemimpinan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan Dirjen SDM Kesehatan dr. Yuli Farianti, M.Epid, yang dinilainya telah mendorong kemajuan luar biasa dalam penerapan preventive-regenerative medicine di Indonesia, terlebih sejak disahkannya UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023.
Teknologi Quantum dan Standar Dunia
Salah satu sorotan dalam pelatihan ini adalah penggunaan teknologi Quantum pada laboratorium Celltech Stem Cell Centre, yang berstandar Good Manufacturing Practice (GMP) International—kolaborasi antara Indonesia dan Swiss.
Teknologi ini memungkinkan penghitungan jumlah dan sterilitas stem cell secara akurat, menjadikan Celltech sebagai Centre of Excellence di Asia Pasifik, hanya sejajar dengan dua pusat lain di Asia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?