Health / Konsultasi
Jum'at, 21 November 2025 | 10:34 WIB
ilustrasi sapi, hewan ternak. (Pixabay)
Baca 10 detik
  • Penelitian di Pulau Lamu, Kenya, menemukan 100% sampel kotoran keledai dan sapi mengandung mikroplastik.
  • Hewan ternak tersebut memakan plastik karena pemiliknya kesulitan membeli pakan akibat harga tidak stabil.
  • Kontaminasi mikroplastik ini menimbulkan kekhawatiran serius akan perpindahan ke rantai makanan manusia.

Suara.com - Sebuah penemuan ilmiah dari Kenya ini dijamin bikin kamu auto mikir dua kali pas mau makan daging atau minum susu. Para peneliti baru saja menemukan fakta yang super mengerikan: 100% sampel kotoran keledai dan sapi di Pulau Lamu, Kenya, ternyata mengandung mikroplastik!

Ini bukan lagi sekadar berita soal lingkungan. Ini adalah "alarm bahaya" yang sangat keras, menunjukkan bahwa polusi plastik kini sudah meresap begitu dalam sampai ke hewan-hewan ternak yang jadi sumber makanan kita. Pertanyaannya, jangan-jangan plastik ini sudah ikut masuk ke piring makan kita?

Kenapa Para Keledai dan Sapi Jadi 'Tukang Makan Sampah'?

Kalau kamu pikir hewan-hewan ini aneh karena doyan makan plastik, kamu salah. Di balik semua ini, ada sebuah kisah pilu soal kemiskinan. Menurut para peneliti, biang keroknya adalah para pemilik ternak yang sudah tidak sanggup lagi membeli pakan.

"Setengah dari pemilik hewan yang disurvei mengaku tidak dapat menyediakan makanan yang cukup akibat harga pakan yang tidak stabil," ungkap penelitian tersebut.

Akibatnya? Hewan-hewan malang ini terpaksa dibiarkan berkeliaran dan mencari makan sendiri di tempat pembuangan sampah. Di sanalah mereka, tanpa sadar, ikut menelan serpihan-serpihan plastik bersama sisa makanan.

Bom Waktu di Piring Makan Kita

Nah, ini dia bagian paling bikin merindingnya. Kalau hewan ternak sudah terkontaminasi mikroplastik, lalu apa yang terjadi saat kita mengonsumsi produk dari mereka?

Para ilmuwan khawatir mikroplastik ini bisa berpindah ke tubuh manusia melalui konsumsi daging, susu, atau bahkan tanaman yang menggunakan pupuk dari kotoran hewan tersebut. Sebuah "bom waktu" di dalam rantai makanan kita sendiri.

Baca Juga: BRIN Temukan Mikroplastik Berbahaya di Air Hujan Jakarta, Ini Bahayanya bagi Tubuh

Padahal, sejumlah studi sebelumnya sudah mengaitkan paparan mikroplastik dengan berbagai risiko kesehatan serius, mulai dari peradangan, kanker, sampai gangguan reproduksi.

Apa Kata Para Ahli?

Temuan ini sontak membuat para ahli angkat bicara.

"Walau sebagian besar sampah plastik berasal dari aktivitas di daratan, dampaknya terhadap hewan darat justru paling sedikit diteliti, temuan kami ini menunjukan betapa mendesaknya kesenjangan pengetahuan ini perlu diatasi,” ujar Profesor Cressida Bowyer dari Universitas Portsmouth.

Dr. Obadiah Sing’Oei dari The Donkey Sanctuary memberikan gambaran yang lebih menyayat hati.

“Kami menyaksikan langsung penderitaan yang sebenarnya bisa dicegah, keledai mati karena menelan plastik memberikan gambaran nyata tentang skala masalah yang kita hadapi,” ujarnya.

Load More