Suara.com - Relawan Ganjar Pranowo atau GP Mania urung mendukung Gubernur Jawa Tengah tersebut menjadi calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Banyak faktor yang menyebabkan mereka memutuskan untuk tidak lagi mendukung pria berambut putih itu.
Kamis (9/2/2023) menjadi hari yang dipilih Relawan GP Mania untuk mengumumkan soal pembubaran dan pembatalan dukungan untuk Ganjar. Sebelum memutuskan untuk membatalkan dukungan, Relawan GP Mania mengaku telah mengamati perkembangan dinamika politik Tanah Air.
Atas pengamatan itu, mereka lantas menganggap kalau Ganjar bukanlah sosok yang tepat untuk didukung sebagai capres. Mengapa?
1. Dianggap Tak Bisa Teruskan Jokowi
Sekretaris Jenderal GP Mania, Akhmad Gojali Harahap mengungkapkan kalau Ganjar dianggap bukan sosok yang tepat untuk melanjutkan pemerintahan yang sudah dijalankan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Alasan pembubaran GP Mania adalah, kami menyatakan Ganjar Pranowo diyakini bukan sosok yang tepat melanjutkan kepemimpinan pasca Presiden Joko Widodo," kata Akhmad dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Kamis.
2. Ganjar Miskin Gagasan
Alasan lainnya ialah Ganjar dianggap tidak memiliki gagasan untuk memimpin Indonesia setelah Jokowi. Itu juga yang dianggap mereka tidak bisa meyakini masyarakat mampu menjadi presiden.
"Tidak adanya nilai lebih yang ditonjolkan oleh Ganjar Pranowo sebagai capres baik dalam hal gagasan maupun program untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan lebih baik di masa yang akan datang," tuturnya.
Baca Juga: PDIP Merasa Tak Terkait dengan Pembubaran Relawan Ganjar Pranowo Mania
3. Pencitraan di Sosmed
Ganjar kerap meramaikan sosial media dengan konten-konten yang dibuat oleh timnya. Tingkah lakunya yang diabadikan melalui video dianggap Relawan GP Mania berbeda dengan keseharian Ganjar sesungguhnya.
"Tampilan Ganjar Pranowo di publik atau medsos berbeda dengan tampilan keseharian selanjutnya," ujarnya.
Berita Terkait
-
Pakai Aplikasi WhatsApp, Ketua Joman Menyatakan Pembubaran GP Mania kepada Ganjar Pranowo
-
Peringati HPN 2023, Srikandi Ganjar Jateng Ajak Santriwati Meminati Dunia Jurnalistik
-
Ogah Dukung untuk 2024, Cuma Lewat WA Noel Bicara Soal Pembubaran GP Mania ke Ganjar Pranowo
-
Bubarkan GP Mania, Joman Pertimbangkan Dukung Sejumlah Tokoh Jadi Capres: Anies, Puan atau Prabowo
-
GP Mania Dibubarkan, DPP Joman: Tak Ada Suruhan dari Jokowi atau PDIP
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024