Suara.com - Swing voter atau pemilih rasional yang dapat berubah pilihan sesuai dengan ide atau gagasan tertentu diperkirakan bakal tinggi pada Pemilu 2024 mendatang.
Bahkan menurut, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan, 85 persen pemilih Indonesia mudah pindah ke partai politik (parpol) lain karena identitas partai atau "party ID" di Indonesia sangat kecil.
"'Party ID' di Indonesia sangat kecil. Artinya, secara teori, 85 persen pemilih Indonesia mudah pindah ke lain parpol,” ujar Djayadi dalam webinar nasional bertema "Tantangan dan Peluang Parpol Baru pada Pemilu 2024" seperti dikutip Antara pada Jumat (21/7/2023).
Ia mengemukakan, jika hanya menggunakan satu indikator tersebut maka swing voter menjadi sangat tinggi.
"Selain itu, pengguna internet sangat tinggi. Internet membuat semua partai punya peluang yang sama," ucapnya.
Namun, ia menguraikan sejumlah tantangan yang harus dihadapi partai baru untuk bisa mencapai ambang batas parlemen minimal 4 persen.
Jayadi mengungkapkan, yang pertama, walau dapat menjadi keuntungan, identitas partai yang rendah dapat menjadi tantangan yang harus dihadapi partai baru. Kedua, volatilitas parpol tinggi di tingkat provinsi, namun cenderung rendah di tingkat nasional.
Ketiga, minat pemilih untuk mendukung partai baru cenderung turun. Performa partai baru paling tinggi terjadi pada tahun 2004.
"Total suara partai baru di 2004 itu sekitar 21,3 persen, hanya kalah dari Golkar yang memperoleh 22 persen lebih. Jumlah itu turun jadi 7,2 persen di 2009 dan seterusnya," ujar Djayadi.
Baca Juga: Nama Erick Thohir Kian Berkibar Jadi Cawapres Pilihan Versi Survei LSI
Keempat, jumlah partai yang masuk di parlemen dalam beberapa kali pemilu cenderung stabil.
"Usia rata-rata partai di atas 15 tahun. Hanya dua partai yang usianya 10 tahun lebih. Artinya, partai-partai di DPR akan bertahan. Ini mempersulit partai baru untuk masuk,” ucapnya.
Kemudian, parpol baru belum dikenal luas di publik. Jayadi mengemukakan, partai baru hanya punya popularitas sekitar 60 persen untuk menopangnya masuk parlemen.
"Upaya sosialisasi partai menjadi kunci. Masalahnya adalah waktu tinggal kurang dari tujuh bulan," kata dia.
Terakhir, semua partai politik memiliki kecenderungan yang seragam soal kebijakan ekonomi, politik, dan sosial.
Kondisi tersebut tentunya membuat parpol belum mampu saling membedakan diri dalam persoalan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
- 
            
              Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
- 
            
              Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
- 
            
              Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
- 
            
              Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
- 
            
              MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
- 
            
              Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
- 
            
              Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
- 
            
              Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
- 
            
              Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024