"Kayak sekarang kita 20 persen potongan buat aplikasi. Tapi dapat orderan susah, sehari juga nggak cukup," ungkapnya.
Sementara, driver Grab bernama Alit (39) juga menyoroti soal adanya perpecahan dari internal pasangan Ganjar-Mahfud, khususnya antara PDI-P dengan Jokowi.
Afit menilai Jokowi sudah tak akur lagi dengan partai lambang banteng itu dan kini malah beralih dukungan ke pihak lain.
Hal ini terlihat dari Gibran yang menjadi pasangan Prabowo. Kemudian ada putra sulung Jokowi, Kaesang Pangarep yang menjadi Ketua Umum PSI.
"Karena kenapa kok Jokowi berubah pihak? Berarti kan dia lihat dari PDIP sudah enggak jelas lagi, sudah enggak singkron lagi dengan keinginan dia," ungkapnya.
Menurutnya partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu terlalu berupaya menyetir Jokowi hingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Ia pun mendukung langkah Presiden Jokowi ini.
Alhasil, Ganjar pun disebutnya akan kesulitan karena kehilangan dukungan besar dari pendukung Jokowi. Ia mencontohkan dirinya merupakan pemilih PDIP dulu tapi sekarang sudah tidak lagi.
"Dulu saya milih kan karena Jokowi PDIP. Sekarang lihatnya gimana? PDIP sudah nggak bareng lagi gitu ya sama Jokowi," kata Afit.
"Bahkan Jokowi kan disebut petugas partai. Saya juga tidak setuju, dalam arti kenapa kok harus bu Mega yang selalu support, bukan diri dia pribadi? Kan harusnya biar negeri ini maju harus pandangan dia," katanya.
Baca Juga: Soal Dinasti Politik, Prabowo: Keluarga Kami Selalu Berjuang untuk Rakyat
Kekinian Afit belum menentukan siapa pilihannya dalam Pilpres nanti. Namun, ia berharap Presiden terpilih bisa fokus mengangkat perekonomian rakyat kecil.
"Walaupun saya dulu pilih Jokowi, sekarang belum tahu siapa. Harapannya ya Presiden terpilih bisa peduli rakyat kecil lah. Biar daya beli kita juga meningkat, jangan sampai kita punya duit habis mulu tiap hari," katanya.
Terpisah, driver Maxim bernama Chandra (35) menyebut pengalaman Anies Baswedan sebagai Gubernur tak menjamin bisa memimpin sebagai Presiden.
"Walaupun Anies (mantan) Gubernur, saya lihat banyak bohongnya, janji-janji palsu," katanya.
Menurutnya selama Anies menjadi Gubernur DKI kerap hanya mengandalkan retorika dan tak mewujudkan janji kampanyenya.
"Orang kan awalnya yang dilihat ucapan terus perilaku. Nah ini ucapan sama perilaku nggak singkron. Jadi gubernur saja enggak boleh begitu, apalagi jadi presiden. Jadi presiden itu kan dari sabang sampai merauke, daerah kan sebagian, gak gampang," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Sudah Jadi Pribadi yang Suka Bercanda Bukan Marah-marah Lagi, Prabowo Tanya: Apa Itu Gemoy?
-
Soal Dinasti Politik, Prabowo: Keluarga Kami Selalu Berjuang untuk Rakyat
-
Prabowo Curhat Sudah Lama Menunggu untuk Bertemu Megawati
-
Khawatir Prabowo-Gibran Bakal Terus Digugat, Kelompok Ini Minta Penjelasan soal Putusan MK Syarat Capres-Cawapres
-
Bicara Status Gibran Usai Jadi Cawapres, Prabowo: Kami Senang kalau Masih Jadi Kader PDIP
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024