Suara.com - Pengamat komunikasi politik Henri Subiakto menyebut penyalahgunaan kekuasaan yang diduga dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai terbuka satu persatu.
Henri mengatakan Jokowi tidak hanya membuat Mahkamah Konstitusi terpuruk. Terbaru soal pengakuan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang menyebut pernah diminta oleh Presiden Jokowi untuk menghentikan kasus E-KTP yang melibatkan Setya Novanto.
“Ini menunjukkan bahwa apa yang selama ini tersembunyi mulai terbuka satu persatu. Jokowi tidak hanya membuat Mahkamah Konstitusi terpuruk dengan skandal etika paman Usman, tetapi juga pernah melakukan intervensi terhadap KPK,” ujar Henri seperti dikutip dari Beritajatim.com - jaringan Suara.com, Selasa (5/12/2023).
"Ini ibarat puncak gunung es yang mulai menampakkan hal-hal yang sebelumnya tertutup," Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga ini menambahkan.
Menurutnya sandiwara yang selama ini disembunyikan oleh Jokowi semakin terlihat, dan dia yakin nantinya akan ada lebih banyak dugaan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan Jokowi segera terungkap.
“Tinggal menunggu pihak internal pemerintah sebagai sumber informasi yang selama ini melindungi dan mendukung Jokowi, mulai membuka diri karena tidak tahan menyembunyikan fakta,” katanya.
Lebih lanjut, ia kemudian memberikan contoh dari sektor Kementerian Keuangan. Disebutkannya, kementerian yang dipimpin Sri Mulyani itu terdengar keluhan terkait penggunaan anggaran negara dan hutang yang digunakan sembarangan oleh kementerian tertentu.
“Kita tunggu saja. Nanti akan terungkap pada waktunya,” jelasnya.
Selian itu Henri juga mengomentari desakan untuk segera melakukan impeachment terhadap Presiden Jokowi yang datang dari sejumlah pegiat hukum dan aktivis.
Baca Juga: Prabowo: Simpulkan Sendiri Kira-Kira Jokowi Restui Siapa
Terkait itu dia berharap agar impeachment tidak menjadi tradisi politik di Indonesia, karena dapat menciptakan ketidakpastian dan dampak yang sangat buruk.
“Harus ada mekanisme etis yang memungkinkan pelaku yang akan diimpeach mengundurkan diri, seperti pengalaman Presiden Nixon di AS yang terlibat skandal Watergate. Sebelum diimpeach, Nixon mundur pada 8 Agustus 1974, memberikan pelajaran moral bahwa berpolitik melibatkan tanggung jawab moral yang sangat penting. Lebih baik mundur daripada dimundurkan,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Momen Jokowi Main Sepakbola Jadi Kiper, Kebobolan 1 Gol dan Selamatkan Gawang 2 Kali
-
Sosok Orang Tua Selvi Ananda: Bukan Pejabat atau Pengusaha Besar, Cuma Punya Warung Makan Sederhana
-
Prabowo: Simpulkan Sendiri Kira-Kira Jokowi Restui Siapa
-
Didesak Panggil Agus Rahardjo usai Koar-koar Diminta Jokowi Setop Kasus Setnov, Ketua Komisi III: Barang Kedaluwarsa
-
Cerita Perjalanan Hidup Selvi Ananda Sebelum Dinikahi Gibran, Jualan Ayam Kremes Demi Bisa Kuliah
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024