Suara.com - Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengakui kegagalannya dalam menjual saham perusahaan bir PT Delta Djakarta saat menjabat sebagai Gubernur. Anies menganggap upayanya tak berhasil lantaran dijegal oleh Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi.
Diketahui, Pemprov DKI memiliki 26,5 persen saham dari PT Delta. Lalu 58,33 persen dipunyai oleh Sam Miguel, perusahaan Miras asal Malaysia dan sisanya milik publik.
Menjual saham PT Delta ini merupakan janji Anies saat kampanye dulu. Setelah melakukan kajian bersama jajarannya, ia sempat mengirim surat hingga empat kali sejak 2018 kepada DPRD DKI.
"Kami minta ke DPRD tapi karena di DPRD kita tidak punya kekuatan dan ketua DPRD-nya itu dari partai yang berbeda yakni PDIP akhirnya diblok terus dan tidak pernah akan bisa selesai," ujar Anies dalam acara Desak Anies X Total Politik di Gambir, Jakarta Pusat (22/12/2023).
Anies menjelaskan, saat itu pihaknya ingin menjual saham Pemprov di PT Delta demi pembangunan kota Jakarta. Jika dijual, Pemprov diperkirakan bisa mendapatkan dana hingga Rp 1,2 triliun.
"Nah Rp 1,2 triliun itu bila itu di-cash-in dia akan menjadi dana untuk pembangunan dari pada dia berada di perusahaan bir. Nah ini logic-ya karena tidak ada fungsi pembangunan itu di dalam perusahaan itu," ucapnya.
"Fungsi negara adalah melakukan pembangunan salah satunya sehingga ketika dia memiliki program dan memiliki korporasi maka dia harus memiliki fungsi membangun," tambahnya menjelaskan.
Menurut Anies, gagalnya ia menjual saham perusahaan bir saat itu karena kekuatan atau power milik oposisi yang terlalu besar di Pemerintah Daerah (Pemda) DKI. Seharusnya, power oposisi tidak lebih besar dari pemerintah agar program yang direncanakan bisa tetap terlaksana.
"Kami tetep berharap berada di pemerintahan itu memiliki kekuatan yang lebih besar daripada oposisi supaya keputusan-keputusan yang kita ingin lakukan itu bisa gol," tuturnya.
Baca Juga: Perubahan Butuh Kewenangan, Anies Sebut Penutupan Lokalisasi Alexis
Oleh karena itu, ia berharap nantinya jika terpilih nanti dirinya tetap mendapatkan dukungan dari mayoritas partai politik. Namun, ia berjanji akan tetap membuat oposisi tetap sehat dengan memberikan ruang diskusi.
"Ada ruang bagi oposisi untuk mengungkapkan pandangannya sehingga ada perdebatan yang berimbang, dikasih ruang untuk perdebatan itu. Tapi kalau ruang perdebatan itu tidak ada maka yang rugi ya kita-kita semua," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Akui Oposisi Penting, Anies: Tapi Kekuatannya Tak Lebih Besar dari Pemerintah Agar Bisa Gol
-
Dukungan JK Diyakini Bakal Naikkan Elektabilitas Pasangan AMIN
-
Anies Akui Tak Sependapat dengan Muhaimin Soal Tunjangan Ibu Hamil, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Deretan Mobil yang Bisa Dibeli Senilai Dana Kampanye Anies Baswedan dan Cak Imin
-
Perubahan Butuh Kewenangan, Anies Sebut Penutupan Lokalisasi Alexis
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024