Suara.com - Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD telah selesai mengikuti debat cawapres Pilpres 2024 yang digelar KPU di JCC, Jakarta Pusat pada Jumat (22/12/2023) malam kemarin. Salah satu hal yang jadi sorotan adalah cawapres nomor urut 2 yakni Gibran karena beberapa kali melontarkan pertanyaan berupa singkatan atau istilah asing pada lawan debatnya.
Bahkan yang membuat heboh dan viral ketika Gibran bertanya pada cawapres nomor urut 1 yakni Cak Imin tentang cara mendongkrak peringkat Indonesia di SGIE. Namun ternyata Cak Imin tak paham apa itu SGIE yang dimaksud Gibran.
Debat cawapres berlangsung sengit, simak rekam jejak akademis Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD berikut ini.
Jejak Akademis Cak Imin
Riwayat pendidikan Cak Imin adalah pendidikan SD Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang tahun 1976. Dia lalu melanjutkan pendidikan SMP di Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang 1982.
Cak Imin juga pernah mengajar di Pondok Pesantren Denanyar Jombang tahun 1980-1983. Dia lulus sekolah tahun 1985. Setelahnya Cak Imin melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta.
Cak Imin lalu menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Gadjah Mada (UGM). Selesai kuliah pada tahun 1991, Cak Imin pindah ke Jakarta. Di ibu kota, Cak Imin dan Gus Dur mendirikan Lembaga Pendapat Umum (LPU) yakni Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berfokus pada riset politik.
10 tahun kemudian, Cak Imin melanjutkan pendidikan S2 di bidang komunikasi Universitas Indonesia (UI). Ketika masih kuliah, dia cukup aktif berorganisasi. Cak Imin tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan di PMII antara lain:
- Ketua Ketua Korps FISIPOL PMII UGM pada 1988
- Ketua Umum PMII UGM pada 1990-1991
- Ketua Umum PMII Cabang Yogyakarta (1991-1997)
- Ketua Umum Pengurus Besar PMII (1994-1997)
Cak Imin juga aktif di Badan Perwakilan Mahasiswa pada tahun 1990. Bukan hanya itu, dia turut serta di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Selanjutnya Cak Imin pernah menjadi Kepala Litbang Tabloid Detik pada tahun 1993.
Jejak Akademis Gibran Rakabuming Raka
Gibran Rakabuming Raka adalah lulusan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 16 Mangkubumen Kidul. Dia lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Surakarta.
Baca Juga: Sepatu Gibran Rakabuming Raka saat Debat Cawapres Jadi Sorotan: Semoga Harganya Gak Naik
Saat menempuh pendidikan SMP, Gibran pindah ke Singapura dan kemudian melanjutkan sekolah setingkat SMA di Orchid Park Secondary School, Singapura.
Gibran lalu melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Singapura yakni Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan lulus tahun 2007. Gibran kemudian kembali melanjutkan studinya ke program Insearch di University of Technology, Sydney, Australia dan lulus tahun 2010.
Setelah menyelesaikan pendidikan, Gibran kembali ke Indonesia dan membuka sederet bisnis di berbagai bidang. Dia pun lebih dikenal sebagai pengusaha dan awalnya mengaku tidak tertarik terjun ke dunia politik.
Jejak Akademis Mahfud MD
Riwayat pendidikan Mahfud MD dimulai dari Madrasah Ibtidaiyah di Pondok Pesantren al Mardhiyyah, Waru, Pamekasan, Madura. Dia sekaligus mengikuti pendidikan SD Negeri Waru Barat 1, Pamekasan Madura tahun 1970. Dia lalu melanjutkan pendidikan di Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Pamekasan tahun 1974.
Setelahnya Mahfud menempuh Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) Yogyakarta tahun 1977. Setelah lulus, Mahfud meraih gelar S1 Hukum Tata Negara di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) pada tahun 1983.
Mahfud memiliki 2 gelar S1 selain dari UII. Dia juga menempuh pendidikan S1 di UGM Jogja dengan jurusan Sastra Arab, Fakultas Sastra dan kebudayaan. Mahfud kemudian mendapat gelar S2 bidang Ilmu Politik UGM tahun 1989 dan lanjut pendidikan S3 IImu Hukum UGM tahun 1993.
Berita Terkait
-
Sepatu Gibran Rakabuming Raka saat Debat Cawapres Jadi Sorotan: Semoga Harganya Gak Naik
-
Cuitan "Let Him Cook" Gibran Rakabuming Usai Debat Cawapres, Apa Maknanya?
-
Disebut Cowok Ghibli, Ini Makna Baju Adat Mahfud MD Saat Debat Cawapres
-
Jauh Berbeda dengan Debat Pertama, Pengamat: Kali Ini Lebih Cerdas, Tidak Menembak
-
Mengenal Istilah SGIE: Dilontarkan Gibran di Debat Cawapres, Bikin Cak Imin Kebingungan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024