Suara.com - Pengamat Politik Ujang Komaruddin menilai publik kurang menyukai gaya capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang konsisten menyerang pribadi capres nomor urut 2 yaitu Prabowo Subianto.
Ujang menilai strategi Anies saat menyerang pribadi Prabowo saat Debat Capres ketiga itu sebagai langkah untuk menarik perhatian publik. Akan tetapi, justru publik lebih banyak menaruh simpati kepada Prabowo.
“Nah ini, publik banyak tak suka debat seperti itu, tentu dalam konteks debat tadi malam Anies menyerang, Prabowo justru malah memenangkan hati penonton,” kata Ujang kepada wartawan, Senin (8/1/2024).
Faktor lainnya, mengingat elektabilitas Prabowo-Gibran yang selalu moncer tertinggi ketimbang Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud juga menjadi landasan kuat strategi Anies menyerang saat debat.
“Ketika Prabowo memiliki elektabilitas yang tinggi bersama Gibran, maka, Prabowo akan jadi sasaran kritik dan sasaran serang, kata Ujang.
Ujang juga menduga strategi yang dilakukan oleh Anies dengan menyerang Prabowo saat debat itu juga sebagai usaha menggaet para pendukung Prabowo di Pemilu 2019 silam.
“Bisa saja karena dilatarbelakangi keinginan Anies mau menarik para pendukung atau pemilih Prabowo Subianto di Pemilu 2019 agar lari mendukung pasangan calon Anies-Muhaimin,” kata Ujang.
Padahal, menurut Ujang, masyarakat cenderung menilai dengan hati dalam memilih pemimpin dan memenangkan hati masyarakat lebih sulit ketimbang memenangkan pikiran.
“Bahwa yang memenangkan hati rakyat itu lebih susah, saya melihat bahwa Anies harus hati-hati dalam debat terakhir dan tidak terlalu banyak menyerang. Sejatinya, tampil lebih soft saja karena orang awam melihat Prabowo karena hati dan perasaan,” tutur Ujang.
Baca Juga: Kubu AMIN Sebut Aksi Grace dan Isyana PSI Bisa Giring Opini Ada Intervensi ke Moderator Debat Capres
Asal tahu saja, hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas warga tidak menyukai sikap Capres-Cawapres yang saling serang dan menjatuhkan selama debat berlangsung.
Survei yang digelar pada 25-27 Desember 2023 itu menunjukkan bahwa sebanyak 57,0 persen responden tidak setuju ketika debat dilakukan dengan saling serang dan menjatuhkan. Sementara, 38,6 persen mengaku setuju, dan 4,4 persen lainnya tidak menjawab/tidak tahu.
Berita Terkait
-
Prabowo Dapat Rapor Merah, Pengamat Tata Kota Kasih Anies Nilai 5 dari 100 Selama Jadi Gubernur DKI
-
Prabowo Malah Pasang Kuda-kuda saat Ditanya soal Anies Baswedan
-
Jokowi Soal Debat Ketiga Capres: yang Kelihatan Justru Saling Menyerang
-
Kubu AMIN Tak Percaya Data Anggaran Pertahanan Rahasia: Dibuka Sri Mulyani Dua Minggu Lalu
-
Ganjar Bahas Beragam Isu Nasional Bareng Anak Muda di Demokreasi
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024